WELCOME TO CANDRA PRATAMA JIHAN BLOG

Selamat membaca isi dari bloger ini.Mungkin ada yang bermanfaat di dalam bloger ini...

.......GOOD LUCK......

Sabtu, 28 April 2012

Bonek Bukan Perusuh


lagi Lagi Aku Ingin Membahas Uneg-uneg Yang Ada Di Hati Ku Tentang Bonek. Ga Tau Kenapa Nih Aku Suka Banget Ngebahas Bonek. Topik Apapun Yang Dibicarakan Selalu Saja Ujung-ujungnya Nyasar Ke Bonek. Semoga Saja Yang Baca Tulisan Saya Gk Bosen.

Seperti Yang Diketahui Banyak Orang, Bonek Adalah Sekumpulan Pendukung Persebaya Yang Identik Dengan Warna Hijau Dan Di Cap Sebagai Perusuh. Ya, Perusuh. Tapi Apaun Nama Kami Di Luar Sana Kami Tak Peduli. Karena Itu Semua Hanyalah Akal-akalan Media Massa Yang Memanfaatkan Nama Bonek Hanya Untuk Uang. Seperti Tulisan Yang Pernah Aku Buat Bonek Tidak Munafik, Media Jangan Lebay!! �
Terlepas Dari Adanya Aksi Anarki Yang Dilakukan Sebagian Orang Yang Mengatasnamakan Bonek, Sebagai Frasa, Bonek Adalah Bagian Dari Sub Budaya. Sedikit Mengingat Tragedi Lamongan, Waktu Itu Rombongan Bonek Yang Berangkat Dari Surabaya Menuju Lamongan Dilempari Batu, Bom Molotof,dll Oleh Warga Dan Suporter Lamongan. Setelah Kejadian Itu, Banyak Pihak Yang Menuntut Bonek Segera Dibubarkan. Loh, Disini Bonek Sebagai Korban, Tapi Kenapa Setiap Ada Kerusuhan Selalu Saja Media Massa Menjadikan Bonek Seolah-olah Sebagai Tersangka?? �
Hahaha..melihat Banyaknya Tuntutan Untuk Membubarkan Bonek Aku Hanya Bisa Tertawa. Kenapa Aku Tertawa?? Bonek Bukanlah Sebuah Organisasi, Bonek Juga Bukan Objek, Benda Atau Sesuatu Yang Tereksistensikan Dalam Bentuk Yang Liat Dan Kasat Mata. Bonek Tidak Akan Dan Tidak Bisa Bisa Dibubarkan, Karena Bonek Sudah Menjadi Adjektif (kata Sifat), Bonek Sudah Menjadi Frasa Dalam Kesadaran Berbahasa Kita. Aku Disini Berani Menjamin, Sekalipun Persebaya Sudah Tidak Ada (amit-amit Jangan Sampai), Namun Bonek Tetap Ada Dan Tidak Akan Pernah Mati, Karena Sudah Menjadi Kultur Itu Tadi. �
Persebaya Dan Bonek Adalah Dua Intensitas Yang Berbeda. Persebaya Adalah Sebuah Klub Sepakbola Yang Memiliki Pendukung Bernama Bonek. Tapi Bonek Belum Tentu Pendukung Persebaya. �
Kembali Lagi Ke Bonek Sebagai Suporter Persebaya. Banyak Orang Yang Bertanya-tanya, Sebanarnya Bonek Ini Cinta Persebaya Atau Ga Sih? Kalau Cinta Kenapa Bikin Rusuh Yang Justru Merugikan Persebaya, Dan Kalau Tidak Cinta Kenapa Rela Mengorbankan Harta, Waktu, Darah, Bahkan Nyawa Hanya Untuk Sepakbola? �
Saya Rasa Kalau Kerusuhan Bukan Hanya Bonek Yang Melakukannya, Semua Suporter Di Negeri Ini Pernah Melakukan Kerusuhan, Bahkan Yang Lebih Parah Dari Bonek, Namun Media Tidak Menyorotinya. Mungkin Karena Suporter Lain Bukan Artis Kayak Bonek Kali Ya??hehe.. �
Slogan Bonek Tidak Kemana-mana Tapi Ada Dimana-mana Memang Bukan Isapan Jempol Belaka. Tidak Seperti Slogan Aremania Tidak Kemana-mana Tapi Ada Dimana-mana. Memang Benar Ada Aremania Batavia, Aremania Borneo Dan Lain-lain. Namun Semua Itu Hanyalah Orang Malang Yang Merantau Ke Luar Daerah Dan Membentuk Sendiri Kumpulan Aremania Di Tempat Yang Didatanginya. Tidak Ada Dengan Sendirinya. Berbeda Dengan Bonek. Ada Bonek Jogja, Bonek Nganjuk, Bonek Jombang, Bonek Kediri, Dll. Meraka Semua Adalah Warga Asli Yang Berdomisili Di Wilayah Masing-masing. �
Sikap Bonek Yang Memegang Prinsip “ Lebih Baik Mati Di Medan Perang Dari Pada Harga Diri Terinjak-injak” Itu Sudah Ada Sejak Jaman Penjajahan Dulu. Itu Yang Menjelaskan Kenapa Sekalipun Prestasi Persebaya Jeblok, Jumlah Bonek Bukannya Berkurang, Tapi Malah Bertambah. Itu Yang Menjelaskan Kenapa Berani Pergi Ke Jakarta Dengan Hanya Membawa Bekal Seribu Rupiah. �
Memang Benar Kata Orang, Indonesia Tidak Akan Merdeka Kalau Tidak Ada (sikap) Bonek. Sikap Yang Ketika Orang Diharuskan Bertahan, Maka Keberanian Itulah Yang Muncul. Semua Suporter Di Indonesia Ini Menamai Dirinya Sendiri. Tak Ada Yang Dinamai Media. Cuma Bonek Yang Dinamai Media Dan Menjadi Bagian Dari Kesadaran Berbahasa Dan Berbudaya. �
Jadi Disini Bisa Disimpulkan Bonek Adalah Spirit Yang Membuat Kita Tetap Hidup, Bukan Hanya Sebuah Nama. �
ingat Bonek Bukan Sekedar Suporter Tapi Juga Seluru Jiwa Dan Raga....
lek Gk Nekat Yo Gk Wani.... Salam'e Ae
Salam Satu Nyali... Yo Wani....!!!!

Senin, 23 April 2012

AYO, CUSTOM SENDIRI CAKRAM REM MOTORMU!Menjadi salah satu ikon pendekar modif top di Jawa Barat membuat nama Motorpop Company from Cimahi selalu ditunggu dalam setiap karya modifnya. Sukses menghebohkan matic dgn airsuspensi made in sorangan hingga men

AYO, CUSTOM SENDIRI
embus pasar asia. Kini trio builder yang diotake Geri, Regi dan Ponco berulah lagi dengan meluncurkan new kreasinya berupa piringan cakram custom yang beken dengan nama CNC Laser Cutting.
Awalnya cuman iseng bikin cakram buat maskot motor dengan symbol dan logo workshop sendiri untuk promosi sekaligus bikin tampilan motor makin beken. Pas kontes, ternyata banyak yang nanya and minta dibikinan.

So, ide pun muncul untuk membuat cakram custom (laser cutting) secara massal buat semua merek dan type motor apapun yang ternyata mendapat sambutan dari modilover Jabar, Jakarta, Banjarmasin serta Pontianak.

Untuk mencetaknya, kami ekspor langsung alatnya dari Taiwan. “Ada dua jenis bahan yang digunakan dalam membuat cakram custom (laser cutting) yakni dari besi dan stainless steel,” cuap Geri dan Regi.

Untuk cakram laser cutting yang ready stok kami sajikan dengan ukuran standar (320 mm) mempunyai ketebalan 4 mm yang dijamin fungsional. Ada beberapa motif cakram laser cutting seperti crown, clubs dan malticross yang semuanya sudah dilapisi krom dan poles.
Untuk request cakram yang super ribet dengan ukuran apapun bisa aja. Pengen motor makin keren? Pakai cakram laser cutting bung, dijamin keren dan tetap fungsional. Rob

HARGA CAKRAM LASER CUTTINGBesi Biasa        Rp. 400 ribu
Besi Floating        Rp. 550 ribu
Stainless Biasa        Rp. 650 ribu
Stainless Floating    Rp. 800 ribu
Custom            Rp. 800 ribu – 1 juta

MOTORPOP COMPANYKomplek Puri Cipageran Indah Blok F-25 Cimahi
HP : 085624280876 | 081572573777
Pin  : 315A886E/274EB62B

GAYA BOBBER SAMPAI STANG CUSTOM LARIS MANIS

GAYA BOBBER SAMPAI STANG CUSTOM LARIS MANISMencari part custom seperti pelek matic 14 berukuran 4 inci dengan jari-jari 72 handmade, velg monoblok full monel, dan barang matic unik lainnya tidak sembarang tempat bisa ditemui. Jika bertandang di ibu kota tepatnya di Jl. Cipinang Pulau Majak Rt13/Rw 10 no 1 Cipinang Besar utara bisa dijumpai gerai Dream bike Custom yang tempatnya part custom hand made khusus buat matic ini.
”Disini mulai velg berukuran lebar, undur-undur, ban besar, sepatbor ang buat matic Beat, Vario, atau Mio  kita sediakan,” buka Ronald Kusuma pemilik gerai. Gerai yang sudah buka sejak 2009 ini selain menjual part custom juga menyediakan jasa pemasangan di tempat.

“Kalau sekarang lebih banyak gaya bobber ya, tapi tetap saja barang yang dipakai nggak beda dengan low rider bedanya di bobber hanya sepatbor belakang tetap terpasang,” ujarnya.

So Ronald juga menyediakan paket modif A dari harga Rp 3,650 juta sampai paket modif C yang tentu dengan barang yang dipasang sudah full krom dan berdiameter lebih besar sampai 8 inci untuk velg belakang dan soal harga sampai bisa dinego.

Kepercayaan akan gerai ini juga sudah banyak dari negri tetangga mulai Singapur, Brunai, Thailand dan hampir seluruh kota di Indonesia pernah memesan part customnya. “Yang kini makin ramai adalah pemesanan stang dan riser custom seharga mulai Rp 1,3 juta sampai 2 jutaan, “ujar Ronald yang juga buka web di dreambikecustom.blogspoot.com itu. 

Soal penampakan dijamin bikin ngiler, rapi jali dengan bahan yang mumpuni, “Buktinya selama ini tidak ada komplain dari pelanggan, kalau ada langsung bisa minta diganti kok,” tutupnya.

Jadwal Honda Auto Contes

Rabu, 18 April 2012

TIPS-TIPS SEMUA HP

tipe2 ponsel dengan radiasi tertinggi
Radiasi ponsel sering dituding sebagai penyebab berbagai masalah kesehatan, salah satunya kanker otak. Sebuah riset menampilkan daftar ponsel dengan tingkat radiasi paling tinggi. Apa saja?
Riset yang dilakukan Environmental Working Group (EWG) itu berfokus pada sejumlah ponsel yang tengah naik daun di pasaran Amerika Serikat. Menurut daftar rating radiasi ponsel 2010 tersebut, beberapa ponsel yang menyajikan fitur canggih ternyata memiliki emisi radiasi yang tinggi.
Dikutip detikINET dari Wirelessandmobilenews, Senin (22/2/2010), EWG menobatkan Blackberry Bold dan Motorola Droid sebagai ponsel yang memiliki tingkat radiasi paling tinggi.
Berikut daftar ponsel beradiasi tinggi yang dilansir EWG :
1. Blackberry Bold 9700, AT&T, T-Mobile,1.55 W/kg
2. Motorola Droid, Verizon Wireless, 1.50 W/kg
3. LG Chocolate Touch (VX8575), Verizon Wireless,1.46 W/kg
4. HTC Nexus One by Google, T-Mobile, 1.39 W/kg
5. Apple iPhone 3G S, AT&T, 1.19 W/kg
6. Samsung Instinct HD (SPH-M850), Sprint,1.16 W/kg
7. Motorola CLIQ with MOTOBLUR, T-Mobile,1.10 W/kg
8. Samsung Mythic (SGH-A897), AT&T,1.08 W/kg
9. Pantech Impact, AT&T, 0.92 W/kg
10. Motorola Brute i680, Sprint, 0.86 W/kg
Sementara itu daftar ponsel dengan radiasi rendah :
1. Sanyo Katana II [Kajeet]
2. Samsung Rugby (SGH-a837) [AT&T]
3. Blackberry Storm 9530 [Verizon Wireless]
4. Samsung I8000 Omnia II [Verizon Wireless]
5. Samsung Propel Pro (SGH-i627) [AT&T]
6. Samsung SGH-t229 [T-Mobile]
7. Helio Pantech Ocean [Virgin Mobile]
8. Sony Ericsson W518a Walkman [AT&T]
9. Samsung SGH-a137 [AT&T, AT&T GoPhone]
10. LG Shine II [AT&T]

tips menghemat baterai handphone

tips menghemat batrey
Jika ponsel Anda mengalami habis baterai, maka sebaiknya segera diisi atau di-charging. Berikut merupakan beberapa langkah bagaimana cara mengisi baterai agar baterai tidak cepat drop dan menjaga keawetan baterai ponsel.
* Sebaiknya Anda segera mengisi baterai hingga penuh, terutama jika garis penanda isi baterai sudah kurang atau sama dengan 3 garis. Selain mengisi baterai, sebenarnya charger ponsel juga akan membangun kembali memori dalam ponsel.
* Pastikan baterai menggunakan kekuatan penuh dari charger ponsel atau jika tidak maka charger tidak dapat mengisi baterai lagi.
* Ketika charger mengisi baterai, maka pastikan ponsel dalam keadaan mati. Dalam kondisi tersebut, usahakan tidak menelepon atau berbicara melalui ponsel ketika di-charge.
* Tidak meninggalkan telepon di-charge dalam waktu yang lama. Pastikan untuk mencabut charger dari socket listrik dan kabel dari ponsel bila baterai ponsel sudah penuh. Hal ini akan menjaga sel baterai agar tidak mengembang atau memuai.

LANGKAH PERTAMA JIKA HANDPHONE TERKENA AIR

LANGKAH PERTAMA JIKA HANDPHONE TERKENA AIR
Biasanya, kita sangat kesal jika ponsel kita mengalami kerusakan, seperti terkena air atau yang lainnya. pikiran kita jadi kacau, kepala puyeng dan yang lainnya. kita pasti akan melakukan hal apapun agar ponsel kesayangan kita menjadi bagus seperti semula, bahkan kita tidak sabar untuk menunggu hari esok untuk segera membawanya ke counter. tapi jangan terburu-untuk pergi ke counter, ada baiknya anda melakukan hal yang akan saya jabarkan berikut ini :
1. Segera cabut/ambil baterai dari ponsel tersebut.
2. Keringkanlah dengan cahaya yang lumayan hangat (lampu), janganlah menggunakan cahaya matahari, karena akan mengakibatkan rusaknya sel-sel warna pada layar/LCD-nya
3. Keringkan dengan waktu yang lumayan lama (1-2 hari), jadi dalam hal ini memang dibutuhkan kesabaran, untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
4. Berikan cairan khusus pada lubang conector charger pada Ponsel dan interface conector pada baterai (tempat pada batre yang terhubung dengan pesawat Ponselnya) dengan cairan alkohol atau perfume atau yang lebih baik semprotlah dengan cairan contact cleanner anti karat. Tunggulah sampai kering.
5. Setelah proses pengeringan dirasa cukup, cobalah pasang dan hidupkanlah Ponsel tersebut. Jika Ponsel masih mengalami error pada beberapa fungsinya atau terasa hangat/panas, segera ulangi proses seperti diatas.
6. Langkah-langkah tersebut diatas hanya bisa kita gunakan untuk Ponsel yang hanya terkena tetesan air hujan atau hanya tercebur atau masuk ke air sekejap saja. Bila telah tercebur atau berada dalam air cukup lama, langkah-langkah yang harus kita lakukan adalah sebagai berikut :
7. Biasanya bila hal tersebut terjadi, Ponsel akan mengalami restart, mati hidup, atau hanya berkedip-kedip/blep (bila hal ini terjadi segera cabut baterai). Yang terparah adalah Ponsel mati total, atau unfunction.
8. Gunakanlah seperti langkah nomor 1 sampai 5, bila kerusakannya tetap atau tidak mengalami perubahan, segeralah bawa ke tempat service resmi dan bergaransi, jangan lupa untuk menceritakan bagaimana penyebab dari kondisi kerusakan Ponsel tersebut, agar teknisi bisa mengawalinya dengan langkah yang tepat. Setelah Ponsel bisa diperbaiki usahakan gantilah baterai dengan yang baru.
9. Air bisa mengakibatkan arus pendek /shorting antara arus negative dan positif dan air yang tertinggal didalam mesin/hardware Ponsel akan mengalami suatu proses pengerasan bila mendapatkan arus power/daya listrik dari baterai, biasanya air akan berubah bentuk menjadi seperti bedak putih yang semakin lama akan berwarna hijau dan kemudian coklat lalu menghitam dan hal ini jelas akan menyebakan proses konsleting pada arus hardware Ponsel, hingga Ponsel akan mengalami beberapa gangguan pada beberapa fungsinya bahkan bisa mati total/unfunction.
NB:TIPS DIATAS BISA ANDA GUNAKAN JIKA HANDPHONE TERKENA AIR TIDAK TERLALU BANYAK,JIKA ANDA TAK YAKIN AKAN HAL ITU BAWA SECEPATNYA KE TUKANG SERVIS HANDPHONE,& JANGAN SEKALI2 MEMASANG BATREY NYA,KARENA JIKA KITA PASANG BATREY NYA SEDANGKAN KEADAAN DI DALAM PCB HANDPHONE MASIH TERDAPAT AIR AKAN DAPAT MENGAKIBATKAN SHORT & MALAH MEMPERPARAH KERUSAKAN.
Semoga tips langkah-langkah awal untuk mengatasi HP yang terkena air tersebut diatas bisa bermanfaat bagi kita.

kode-kode rahasia handphone

kode-kode rahasia handphone
kali ini kita akan membicarakan beberapa kode2 rahasia yg terdapat pada handphone;
Kode akses Nokia
tekan;
*#30# : Menampilkan ‘private number’ yang menghubungi anda.
*#73# : Mereset timer ponsel dan skor game (pada beberapa ponsel).
*#7780# : Mengembalikan ke setting pabrik (factory setting).
*#2820# : Alamat IP perangkat Bluetooth (untuk ponsel yang mempunyai Bluetooth).
xx# : Akses cepat ke nama/nomer telepon di phone book ponsel, misalnya 20#.
Tombol off : Menekan dengan singkat, untuk berpindah antar profile.
*3370# : Mengaktifkan EFR(Enhanced Full Rate) Codec (tidak berlaku di ponsel Symbian).
#3370# : Menonaktifkan EFR Codec.
*#4270# : Mengaktifkan Half Rate Codec.
*#4270# : Menonaktifkan Half Rate Codec.
*#0000# : Menampilkan versi software ponsel.
*#9999# : Kode alternatif jika *#0000# tidak bekerja.
*#06# : Melihat nomor IMEI (Internasional Mobile Equipment Identity).
*#21# : Mengecek nomor pengalihan “All Call” yang digunakan.
*#2640# : Menampilkan kode keamanan ponsel yang digunakan.
*#43# : Mengecek status “Call Waiting”.
*#61# : Untuk mengecek nomor pemanggil yang dialihkan ketika tak anda jawab.
*#62# : Mengecek nomor pemanggil yang dialihkan ketika ponsel anda di luar jangkauan.
*#67# : Mengecek nomor pemanggil yang dialihkan ketika ponsel anda sedang sibuk.
**21*number# : Menghidupkan pengalihan “All Call” pada nomor yang diisi.
**61*number# : Menghidupkan pengalihan “No Reply” pada nomor yang diisi.
**67*number# : Menghidupkan pengalihan “On Bussy” pada nomor yang diisi.
*#67705646# : Mengganti logo operator logo pada Nokia 3310 dan 3330.
*#746025625# : Menampilkan status SIM Clock.
*#7760# : Menampilkan kode pabrikan (sebagian besar ponsel tipe lama).
*#92702689# : Memunculkan : 1. Serial Number, 2. Date Made, 3. Purchase Date, 4. Date of last repair, 5.Transfer user data. Keluar dari mode ini harus merestart ponsel ( pada beberapa ponsel ).
Kode akses Sony Ericsson :
*#06# : Melihat nomor IMEI (Internasional Mobile Equipment Identity).
*#0000# : Mereset bahasa kembali ke English.
> * < < * ” untuk melihat semua teks yang terdapat pada ponsel.
< * * Good Luck<

seting GPRS Handphone cina & all operator

seting GPRS cina phone & all operator
MATRIX
Setting OTA:
Kirim SMS ke888 dengan pesan :
ACT[spasi]GPRS
MENTARI
Setting OTA via SMS ;
Kirim SMS ke3000 dengan pesan :
Ketik : GPRS[spasi] merk HP[spasi] tipe HP
Setting Manual :
GPRS
Profile Name : INDOSATGPRS
Homepage URL : http://wap.klub-mentari.com
IP Address : 10.19.19.19
Bearer : GPRS
User Name : indosat
Password : indosat
APN : indosatgprs
MMS
Profile Name : INDOSATGPRS
Homepage URL : http://mmsc.indosat.com
IP Address : 10.19.19.19:8080
Bearer : GPRS
User Name : indosat
Password : indosat
APN : indosatmms
IM3
Setting OTA via SMS ;
Kirim SMS ke3939 dengan pesan :
Ketik : GPRS[spasi] merk HP[spasi] tipe HP
Setting Manual :
GPRS
Connection name : M3-GPRS
Access point name : www.indosat-m3.net
User name : gprs
Password : im3
Authentication : Normal
Homepage : http://wap.indosat-m3.net
IP address : 010.019.019.019
Port : 9201 (standard), 8080 (proxy)
MMS
Connection name : M3-MMS
Access point name : indosatmms
User name : indosatmms
Password : indosatmms
Authentication : Normal
Homepage : http://mmsc.indosat-m3.net
IP address : 010.019.019.019
Port : 9201 (standard), 8080 (proxy)
TELKOMSEL
KARTU HALLO
Kirim SMS ke 6616 dengan pesan :
Ketik : GPRS
KARTU SIMPATI/KARTU AS
Kirim SMS ke 6616 dengan pesan :
Ketik : GPRS[spasi]angka dibelakang simcard Anda (Nomor ICCID/Integrated Circuit Card Identification)
Kemudian tunggu beberapa saat, Anda akan mendapat SMS konfirmasi bahwa aplikasi GPRS sedang diproses. Waktu yang dibutuhkan sekitar 48 jam. Setelah GPRS aktif, Anda akan mendapat notifikasi SMS lagi yang menyatakan GPRS sudah aktif.
Setting Manual :
GPRS
Profile Name : TSEL GPRS
APN : Telkomsel
User name : wap
Password : wap123
Authentication : Normal
Gateway IP address : 10.1.89.130
Homepage : http://wap.telkomsel.com
Data Bearer : GPRS
Proxy port number : 9201 atau 8000
MMS
Connection Name: tel-MMS
Data Bearer: GPRS
Access Point Name: mms
Username: wap
Prompt Password: No
Password: wap123
Authentication: Normal
Proxy address: 10.1.89.150
Homepage: http://mms.telkomsel.com/
Connection Security: Off
nah klo untuk..
XL
Setting OTA via SMS ;
Ketik SMS dengan isi : GPRS[spasi][spasi] Kirim ke 9667
Ketik SMS dengan isi : MMS[spasi][spasi] Kirin ke 9667
Setting Manual :
GPRS
Connection Name: XL-GPRS
Data Bearer: GPRS
Access Point Name: www.xlgprs.net
Username: xlgprs
Prompt Password: No
Password: proxl
Authentication: Normal
Homepage: http://wap.lifeinhand.com
Connection Security: Off
Session Mode: Permanent
IP Address: Automatic
Proxy Server Address: 202.152.240.050
Proxy Port Number: 8080
MMS
Connection Name: XL-MMS
Data Bearer: GPRS
Access Point Name: www.xlmms.net
Username: xlgprs
Prompt Password: No
Password: proxl
Authentication: Normal
Homepage: http://mmc.xl.net.id/servlets/mms
Connection Security: Off
Session Mode: Permanent
IP Address: Automatic
Proxy Server Address: 202.152.240.050
Proxy Port Number: 8080
3 (THREE)
Setting Manual :
GPRS
Settings’ Name: 3-GPRS
Homepage : http://wap.three.co.id/
Proxies : Enable
Proxy address : 10.4.0.10
Port : 3128
GPRS access point : 3gprs
Authentication type : Normal
Login type : Automatic
Username : 3gprs
Password : 3gprs
MMS
Settings’ name : 3-MMS
Homepage : http://mms.hutch.co.id/
GPRS access point : 3mms
Authentication type : Normal
Username : 3mms
Password : 3mms
Allow adverts : No
KARTU AXIS
Parameter Umum GPRS
Connection Name : AXIS
Data Bearer : GPRS atau PS
Access Point Name (APN) : AXIS
Username : AXIS
Prompt Password : No
Password : 123456
Authentication : Normal
Gateway/Proxy IP Address : 10.8.3.8
Gateway/Proxy Port : 9201 atau 8080
Homepage : http://wap.axisworld.co.id
Connection Security : Off
Session Mode : Permanent
Parameter Umum MMS
Connection Name : AXISmms
Data Bearer : GPRS atau PS
Access Point Name (APN) : AXISmms
Username : AXIS
Prompt Password : No
Password : 123456
Authentication : Normal
Gateway/Proxy IP Address : 10.8.3.8
Gateway/Proxy Port : 9201 atau 8080
Homepage / MMS Server : http://mmsc.AXIS
Connection Security : Off
Session Mode : Permanent
nah untuk seting GPRS semua tipe hp cina & pemakai kartu im3 kita bisa akalin dng cara
ketik pesan;GPRS NOKIA 2323 lalu kirim 3939
anda akan mendapat pesan konfigurasi,instal bila saat menginstal meminta pasword isikan 1111
lanjutka proses instal hingga selesai.
Semoga berhasil >Good Luck<

Selasa, 17 April 2012

BONEK ADALAH KEBERSAMAAN

BONEK ADALAH KEBERSAMAAN,,

SEDIKIT CERITA TENTANG BONEK ....

Sekilas pandangan masyarakat awam tentang bonek adalah suporter perusuh, penjarah, radikal, berandal dan yang pastinya berbau kriminal. Kami akui, memang kami bonek bukanlah suporter terbaik tapi kami bonekmania slalu mencoba ingin jadi lebih baik. Bonek adalah suporter sepak bola. Dan pastinya BONEK ADALAH BONEK. Bonek bukanlah suporter yang bilamana anarkis selalu mengatasnamakan oknum suporter, bukan mengakuinya dan meminta maaf.

Bonek anarkis, bonek bikin ulah, bonek menjarah pedagang. Itulah headline yang slalu menghiasi media massa saat bonek tur ke luar kota. Media massa bagaikan ketiban rejeki saat bonek tur ke luar kota. Bagaikan dalam perlombaan, para pewarta berita berlomba-lomba memberitakan perjalanan tur bonek dengan mengarang indah dan pemberitaan yang paling menjual tanpa memandang kode etik pers. Masih jelas dalam ingatan saya, 24 Januari 2010 Bonek tur bandung diserang di solo. Dalam cuplikan video pada media massa menayangkan bonek yang kala itu di dalam dan di atas gerbong kereta diserang warga, bukan bonek yang menyerang, tapi dalam pembritaan headline nya

Bandingkan dengan berpuluh-puluh ribu Aremania tur jakarta pada saat akhir kompetisi ISL 2010 Persija vs Arema. Adakah pemberitaan aremania yang mencolok? Seolah-olah tidak terjadi apa-apa dalam dengan perjalanan arema. Padahal tur tersebut memakan korban 11 Aremania meninggal dunia (sumber : malang tv). Atau mungkin media massa takut beritanya tidak laku keras tidak seperti pemberitaan tur Bonek? Sampai-sampai Bonek dijadikan cerita bahan lawakan dalam sebuah acara komedi di tv swasta karena rating pemberitannya yang tinggi.

Kita putar memori kembali saat pelita karawang vs persebaya. Bonek yang datang ke stadion singaperbangsa karawang diserang oleh oknum suporter tuan rumah, dan besok paginya muncul diberitakan di redaksi berita olahraga ternama tentang bonek menyerang suporter tuan rumah. Dengan kemajuan teknologi saya mengajak teman-teman bonek yang ada di grup facebook saya, untuk menyebarkan ke grup yang laen untuk mengirim email protes ke redaksi tersebut. Alhamdulillah 2-3 hari setelah email tersebut dikirim, pihak redaksi meminta maaf kepada pengurus bonek

Dan di sini saya mengajak kepada teman-teman bonek se jagat raya, bila nantinya ada pemberitaan miring tentang bonek mari kita berlomba-lomba mengirim email protes kepada media massa agar nama bonek tidak semakin tercoreng gara-gara ulah oknum wartawan pemburu harga bukan pemburu berita. Kita manfaatkan fasilitas yang ada saat ini, teknologi udah maju dulur.

Sebelumnya saya pernah kuliah di malang dan sedikit banyak saya mengerti perbedaan bonek dan seterunya aremania. Pada umumnya Bonek dan Aremania sama, sama-sama suporter fanatik, suporter terbesar. Di Bonek ada suporter cinta damai, di aremania juga ada suporter cinta damai, di bonek ada suporter garis keras bonek '89, di aremania ada suporter sirag sarek '87, di bonek ada yang resek, di aremania juga ada yang resek. Intinya gak semuanya bonek itu resek, tapi juga masih cinta damai. Gak semuanya aremania cinta damai tapi masih juga aremania resek.

Saya sendiri menganut faham bonekisme "Biarkanlah orang menganggap luar kita radikal, tapi dalam hati kita bermoral. Daripada orang menganggap luar kita terbaik, tapi itu hanya munafik"

Tapi di sini perbedaannya, bonek yang kala tur berbuat anarkis dan menjarah. Langsung stigma anarkis itu melekat pada diri bonek. Perlu diketahui tidak semuanya bonek itu anarkis. Masih ingat bulan ramadhan kemarin? Kelompok-kelompok suporter bonek yang ada di surabaya, sidoarjo, gresik, pasuruan, maupun jember dan daerah-daerah lain membagikan ta'jil ke pengendara umum. Tapi di sini yang saya banggakan, ketika bonek dicaci maki saat melakukan tindakan anarkis. Mereka menerimanya dengan lapang dada, bukan malah munafik menuduh oknum-oknum tertentu yang tidak bertanggung jawab melakukannya. Bukan malah mencari-cari alasan lain agar namanya tidak jelek di mata masyarakat yang mengurangi titel "suporter cinta damai"nya.

Kalau aremania? Anda pasti bisa menilainya sendirilah. Tidak perlu saya jelaskan di sini. Cukup menengok tragedi pembakaran stadion wilis madiun tahun 2005, stadion brawijaya kediri, konvoian aremania juara ISL 2010, perjalanan pulang dari tur solo (final piala indonesia 2010) dan yang terakher pulang dari tur jakarta di stasiun kediri. Melempari warga-warga sekitar stasiun yang tidak bersalah. Tapi maukah mereka mengakui perbuatan mereka??

Dan juga selama saya tinggal di malang, saya sedikit banyak menemukan 100% asli kera ngalam yang berdomisili di malang pendukung persebaya (bonek). Ketika saya bertanya kepada mereka mulai kapan mendukung persebaya jawabnya mereka menjadi Bonek sudah mulai kecil yang diwarisi oleh bapak-bapaknya. Dulu memang banyak bonek yang berasal dari malang, tapi sekarang sudah tidak sebanyak dulu lagi karena mereka sudah mempunyai tim daerahnya sendiri arema dan apalagi arema sedang naik daun.

Saya mencoba bertanya lebih jauh mengapa mereka tetap setia mendukung persebaya, jelas-jelas sekarang arema lagi naik daun. Mereka menjawab "tim ada di atas dan di bawah itu wajar, seperti roda berputar". Mereka sudah terlalu banyak mengerti kelebihan dan kekurangan bonek dan juga aremania, yang pada kesimpulannya ternyata bonek dan aremania sama saja. Yang paling menonjol dan membedakan bonek dari aremania adalah persatuan suporter bonek, kesetia kawanan. Akan terasa jika pertandingan di luar kandang. Bonek-bonek berbondong-bondong berangkat ke kota tujuan dengan bekal seadanya demi mendukung persebaya. Bekal seadanya tidak menyurutkan merka untuk bersatu. Ada yang membawa duit lebih, mereka malah ikut menemani teman mereka yang tidak mempunyai uang untuk nggandol truk maupun kereta. Seperti contoh misal bonek dari surabaya di tengah perjalanan bertemu dengan bonek dari pasuruan, mereka dengan cepat akrabnya langsung bersatu untuk mencapai kota tujuan. Yang penting sampai di kota tujuan dan mendukung tim kesayangan Persebaya. Jangan heran kalau di tengah perjalanan bertemu dengan rombongan bonek yang makan nasi bungkus dimakan ramai-ramai. Itu karena keterbatasan bekal yang ada tetapi tidak menyurutkan persatuan bonek yang ada.

Berbeda dengan aremania, saat tur luar kandang. Mereka saling berlomba mempercantik dan membanggakan korwil masing-masing. Ada yang naik bis, kereta, mobil pribad. Kalaupun di jalan bertemu dengan aremania lain yang sedang tidak mempunyai uang, mereka acuh tak acuh. Mereka berpendapat, "salah dewe bondo nekat, arema gak bondo nekat, arema bondo duit". Saya sendiri juga mempunyai teman aremania, dia bercerita saat itu pulang dari tur lamongan menonton persik vs arema. Dia dan teman-temannya pulang tidak mendapatkan bis umum, pengin ikut rombongan aremania yang naik bis mereka dilarang naik. Bukan rahasia lagi, kalau di stadion kanjuruhan maupun di mana saja terjadi persaingan antar korwil aremania di malang.

Saling mengunggulkan yang terbaik. Saling tawuran sesama aremania. Maka dari fakta di ataslah, bonek-bonek asli malang bangga menjadi bonek. Bangga mendukung persebaya.

"Bonek ingat tujuan menjadi suporter, mendukung tim, bukan berlomba menjadi suporter terbaik.

SINYAL WAN!!!

Selasa, 10 April 2012

HILANG


HILANG

Tersenyumlah saat engkau mengigat ku
Karena saat itu aku sangat merindukanmu
Dan menangislah saat engkau merindukanku
Karena saat itu aku tak berada disamping mu
Tetapi pejamkanlah mata indah mu itu
Karena saat itu aku akan merasa ada didekat mu
Karena aku telah berada dihatimu untuk selamanya
Tak ada yang tersisa lagi untuk ku
Selain kenangan-kenangan terindah bersamamu
Mata indah yang dengannya aku melihat keindahan cinta
Mata indah yang dahulu adalah milik ku
Kini semuanya jauh meningalkan ku
Kehidupan terasa kosong tanpa keindahan mu
Hati
Cinta dari hidupku adalah milikmu
Cintamu tak kan pernah membebaskan ku
Bagaimana mungkin aku terbang mencari cinta yang lain
Saat sayap-sayap ku patah karena mu
Cintamu akan tetap tinggal bersamaku
Hinga akhir hayat ku
Dan setelah kematiaan ku
Hinga tangan tuhan akan menyatukan kita lagi
Betapun hati sudah terpikat dalam sosok terang pada kegelapan
Yang tengah menhidupkan sinar redup ku
Namun tak dapat menyinari
Dan menghangatkan perasaan ku yang sesunguhnya
Aku tidak pernah menemukan cinta yang lain selain cinta mu
Karena mereka tak tertandingi oleh sosok dirimu dalam jiwa ku
Kau tak kan pernah terganti
Bagai pecahan logam
Mengekalkan kesunyian kesendirian dan kesedihan ku
Kini aku telah kehilangan mu
Hilang
Semua janji
Semua mimpi-mimpi indah
Hancur hati ini melihat semua ini
Lenyap telah lenyap
Kebahagiaan dihati
Ku hanya bisa menangisi semua ini
Hancur hati melihat kau telah pergi
Tangis menjadi gelap berkelabu menyelimuti hati ku
Mengubah seluruh hidup ku
Mengapa semua jadi begini
Perpisahan yang terjadi diantara kita berdua
Ku akan menanti sebuah keajaiban
Yang membuat kita
Bisa bersama kembali


JIHAN CANDRA PRATAMA

Jumat, 06 April 2012

Makalah Candi Borobudur

 Pemakalah:Jihan Candra Pratama


CANDI BOROBUDUR

Sejarah Singkat Candi Borobudur 1

Sampai saat ini, secara pasti belum diketahui kapan Candi Borobudur didirikan, demikian juga pendirinya. Prof. Dr. Soekmono menyebutkan bahwa tulisan singkat yang dipahatkan di atas piguran-piguran relief kaki candi (Karmawibangga) mewujudkan suatu garis huruf yang bisa diketemukan pada berbagai prasasti dari akhir abad VIII sampai awal abad IX. Dimana pada abad itu di Jawa Tengah berkuasa raja-raja dari Wangsa Dinasti Syailendra yang menganut agama Budha Mahayana.
Sebuah prasasti yang berasal dari abad IX yang diteliti oleh Prof. Dr. J.G. Caspris, menyingkapkan silsilah tiga Wangsa Syailendra yang berturut-turut memegang pemerintahan yaitu raja Indra, putranya Samaratungga, kemudian putri Samaratungga Pramoda Wardani. Pada waktu raja Samaratungga berkuasa mulailah dibangun candi yang bernama Bhumu Sam Bhara Budhara, yang dapat ditapsirkan sebagai bukti peningkatan kebajikan, setelah melampaui sepuluh tingkat Bodhisatwa. Kerena penyesuaian pada Bahasa Jawa, akhirnya Bhara Budhara diganti menjadi Borobudur.
Dari tokoh Jacques Dumarcay seorang arsitek Perancis memperkirakan bahwa Candi Borobudur berdiri pada zaman keemasan Dinasti Syailendra yaitu pada tahun 750-850 M. Keberhasilan yang luar biasa disamping pendirian Candi Borobudur, juga berhasil menjalankan kekaisaran Khmer di Kamboja yang pada saat itu merupakan kerajaan yang besar. Setelah menjalankan kerajaan Khmer, putra mahkota dibawa ke Indonesia (Jawa) dan setelah cukup dewasa dikembalikan ke Kamboja, dan kemudian menjadi raja bergelar Jayawarman II pada tahun 802 M. Para pedagang Arab berpendapat bahwa keberhasilan itu luar biasa mengingat ibu kota kekaisaran Khmer berada di daratan yang jauh dari garis pantai, sehingg untuk menaklukannya harus melalui sungai dan danau Tonle Sap sepanjang 500 km.
Lebih lanjut Dumarcay merincikan bahwa Candi Borobudur dibangun dalam 4 tahap dengan perkiraan sebagai berikut:
1)      tahap I sekitar tahun 775;
2)      tahap II sekitar tahun 790 (bersamaan dengan Kalasaan II, Lumbung I, Sojiwan I);
3)      tahap III sekitar tahun 810 (bersamaan dengan Kalasan III, Sewa III, Lumbung III, Sojiwan II);
4)      tahap IV sekitar tahun 835 (bersamaan dengan Gedong Songo grup I, Sambi Sari, Badut I, Kuning, Banon, Sari dan Plaosan).
Setelah selesai dibangun, selama seratus lima puluh tahun, Borobudur merupakan pusat ziarah megah bagi penganut Budha. Tetapi dengan runtuhnya Kerajaan Mataram sekitar tahun 930 M, pusat kekuasaan dan kebudayaan pindah ke Jawa Timur dan Borobudur pun hilang terlupakan.
Karena gempa dan letusan Gunung Merapi, candi itu melesat mempercepat keruntuhannya. Sedangkan semak belukar trofis tumbuh menutupi Borobudur dan pada abad-abad selanjutnya lenyap ditelan sejarah.

Sejarah Singkat Candi Borobudur 2
Candi Borobudur dibangun sekitar tahun 800 Masehi atau abad ke-9. Candi Borobudur dibangun oleh para penganut agama Budha Mahayana pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra. Candi ini dibangun pada masa kejayaan Dinasti Syailendra. Pendiri candi Borobudur yaitu Raja Samaratungga, sedangkan yang berasal dari Wangsa atau Dinasti Syailendra. Kemungkinan candi ini dibangun sekitar tahun 824 M dan selesai sekitar menjelang tahun 900 M pada masa pemerintahan Ratu Pramudawardhani putri dari Samaratungga. Sedangkan arsitek yang berjasa membangun candi ini menurut kisah turun-temurun bernama Gunadharma.
Kata Borobudur sendiri berdasarkan bukti tertulis pertama yang ditulis oleh Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jendral Britania Raya di Jawa, yang memberi nama candi ini. Tidak ada bukti tertulis yang lebih tua yang memberi nama Borobudur pada candi ini. Satu-satunya dokumen tertua yang menunjukkan keberadaan candi ini adalah kitab Nagarakretagama, yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365. Di kitab tersebut ditulis bahwa candi ini digunakan sebagai tempat meditasi penganut Budha. Arti nama Borobudur yaitu “biara di perbukitan”, yang berasal dari kata “bara” (candi atau biara) dan “beduhur” (perbukitan atau tempat tinggi) dalam bahasa Sansekerta. Karena itu, sesuai dengan arti nama Borobudur, maka tempat ini sejak dahulu digunakan sebagai tempat ibadah penganut agama Budha.
Candi Borobudur selama berabad-abad tidak lagi digunakan. Kemudian karena letusan gunung berapi, sebagian besar bangunan candi Borobudur tertutup tanah vulkanik. Selain itu, bangunan juga tertutup berbagai pepohonan dan semak belukar selama berabad-abad. Kemudian bangunan candi ini mulai terlupakan pada zaman Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-15.
Pada tahun 1814 saat Inggris menduduki Indonesia, Sir Thomas Stamford Raffles mendengar adanya penemuan benda purbakala berukuran raksasa di desa Bumisegoro daerah Magelang. Karena minatnya yang besar terhadap sejarah Jawa, maka Raffles segera memerintahkan H.C. Cornelius, seorang insinyur Belanda, untuk menyelidiki lokasi penemuan yang saat itu berupa bukit yang dipenuhi semak belukar.
Cornelius dibantu oleh sekitar 200 pria menebang pepohonan dan menyingkirkan semak belukar yang menutupi bangunan raksasa tersebut. Karena mempertimbangkan bangunan yang sudah rapuh dan bisa runtuh, maka Cornelius melaporkan kepada Raffles penemuan tersebut termasuk beberapa gambar. Karena penemuan itu, Raffles mendapat penghargaan sebagai orang yang memulai pemugaran candi Borobudur dan mendapat perhatian dunia. Pada tahun 1835, seluruh area candi sudah berhasil digali. Candi ini terus dipugar pada masa penjajahan Belanda.
Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1956, pemerintah Indonesia meminta bantuan UNESCO untuk meneliti kerusakan Borobudur. Lalu pada tahun 1963, keluar keputusan resmi pemerintah Indonesia untuk melakukan pemugaran candi Borobudur dengan bantuan dari UNESCO. Namun pemugaran ini baru benar-benar mulai dilakukan pada tanggal 10 Agustus 1973. Proses pemugaran baru selesai pada tahun 1984. Sejak tahun 1991, Candi Borobudur ditetapkan sebagai World Heritage Site atau Warisan Dunia oleh UNESCO.
Sejarah Singkat Candi Borobudur 3
Candi Borobudur merupakan salah satu peninggalan sejarah terindah dan terbaik di dunia yang tercatat dalam daftar peninggalan sejarah dunia. Candi Borobudur adalah bangunan agama Budha terbesar di dunia dan telah diakui sebagai peninggalan sejarah terbesar yang pernah dibuat oleh manusia dan hingga kini selalu dikunjungi oleh jutaan turis domestik maupun mancanegara.
Candi Borobudur mempunyai bentuk bangunan yang tiada duanya di dunia. Bentuk arsitektur tersebut terinspirasi dari filsafat Micro Cosmos. Banyak ahli menyatakan bahwa Borobudur dibangun pada sekitar abad ke-8 ketika Raja Samaratungga dari Dinasti Syailendra memerintah kerajaannya di Jawa Tengah.
Borobudur adalah bangunan yang penuh dengan ornamen yang mengandung filosofi dimana ornamen-ornamen tersebut mempunyai simbol kesatuan dalam perbedaan yang dapat diikuti oleh semua orang untuk mencapai tujuan hidup yang paling mulia. Relief-relief yang terpahat pada tembok-tembok candi menceritakan akan ajaran hidup manusia yang sangat indah. Dengan kata lain, Borobudur adalah jiwa dari seni, budaya dan filsafat.
Beberapa waktu lalu candi ini selama berabad-abad tidak lagi digunakan. Kemudian karena letusan gunung berapi, sebagian besar bangunan candi Borobudur tertutup tanah vulkanik. Selain itu, bangunan juga tertutup berbagai pepohonan dan semak belukar selama berabad-abad. Kemudian bangunan candi ini mulai terlupakan pada zaman Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-15.
Pada tahun 1814 saat Inggris menduduki Indonesia, Sir Thomas Stamford Raffles mendengar adanya penemuan benda purbakala berukuran raksasa di desa Bumisegoro daerah Magelang. Karena minatnya yang besar terhadap sejarah Jawa, maka Raffles segera memerintahkan H.C. Cornelius, seorang insinyur Belanda, untuk menyelidiki lokasi penemuan yang saat itu berupa bukit yang dipenuhi semak belukar.
Cornelius dibantu oleh sekitar 200 pria menebang pepohonan dan menyingkirkan semak belukar yang menutupi bangunan raksasa tersebut. Karena mempertimbangkan bangunan yang sudah rapuh dan bisa runtuh, maka Cornelius melaporkan kepada Raffles penemuan tersebut, termasuk beberapa gambar. Karena penemuan itu, Raffles mendapat penghargaan sebagai orang yang memulai pemugaran candi Borobudur dan mendapat perhatian dunia. Pada tahun 1835, seluruh area candi sudah berhasil digali. Candi ini terus dipugar pada masa penjajahan Belanda.
Dari hasil pemugaran tersebut maka candi Borobudur menjadi bangkit kembali, dan sekarang candi borobudur merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia, dan candi Borobudur di masa sekarang telah dijadikan obejek wisata andalan di Jawa Tengah yang dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.

Pada abad XVIII Borobudur pernah disebut dalam salah satu kronik Jawa,  Babad Tanah Jawi. Pernah juga disebut dalam naskah lain yang menceritakan seorang Pangeran Yogya yang mengunjungi gugusan seribu patung di Borobudur. Hal ini merupakan petunjuk bahwa bangunan candi itu ternyata tidak lenyap atau hancur seluruhnya.
Pada masa pemerintahan Inggris yang singkat dibawah pimpinan Sir Thomas Stamford Raffles pada tahun 1814, candi Borobudur dibangkitkan dari tidurnya. Tahun 1915 ditugaskanlah H.C. Cornelius seorang perwira zeni agar mengadakan penyelidikan. Cornelius yang mendapatkan tugas tersebut, kemudian mengerahkan sekitar 200 penduduk selama hampir dua bulan. Runtuhan-runtuhan batu yang memenuhi lorong disingkirkan dan ditimbun di sekitar candi, sedangkan tanah yang menimbunnya dibuang di lereng bukit. Namun pembersihan tersebut tidak dapat dilaksanakan secara penuh, karena banyak dinding-dinding yang dikhawatirkan runtuh.
Kemudian Residen Kedu C.L. Hartman, menyuruh membersihkan sama sekali bangunannya, sehingga candinya nampak seluruhnya. Sepuluh tahun kemudian stupa induknya sudah ada dalam keadaan terbongkar, lalu dibersihkan pula bagian dalamnya, dan kemudian diberi bangunan bambu sebagai tempat menikmati pemandangan.
Tahun 1885 Ijzerman mengadakan penyelidikan dan mendapatkan bahwa di belakang batu kaki candi terdapat kaki candi lain yang ternyata dihiasi dengan pahatan-pahatan relief. Kaki Ijzerman terkenal dengan desas-desus relief misterius yang menggambarkan teks Karmawibangga yaitu suatu teks Budhis yang melukiskan hal-hal yang baik dan buruk, masalah hukum sebab dan akibat bagi perbuatan manusia. Tahun 1890 sampai 1891 bagian relief itu dibuka seluruhnya kemudian dibuat foto oleh CEPHAS untuk dokumentasi, lalu ditutup kambali.

PEMUGARAN CANDI BOROBUDUR
 
Pemugaran candi Borobudur dimulai tanggal 10 Agustus 1973 prasasti dimulainya pekerjaan pemugaran candi Borobudur terletak di sebelah Barat Laut menghadap ke Timur, karyawan pemugaran tidak kurang dari 600 orang diantaranya ada tenaga-tenaga muda lulusan SMA dan SIM bangunan yang memang diberikan pendidikan khususnya mengenai teori dan praktek dalam bidang Chemika Arkeologi (CA) dan Teknologi Arkeologi (TA).
Teknologi Arkeologi bertugas membongkar dan memasang batu-batu candi Borobudur sedangkan Chemika Arkeologi bertugas membersihkan serta memperbaiki batu-batu yang sudah retak dan pecah, pekerjaan-pekerjaan di atas bersifat arkeologi semua ditangani oleh badan pemugaran candi Borobudur, sedangkan pekerjaan  yang bersifat teknis seperti penyediaan transportasi pengadaan bahan-bahan bangunan ditangani oleh kontraktor (PT. NIDYA KARYA dan THE CONTRUCTION and DEVELOVMENT CORPORATION OF THE FILIPINE). Bagian-bagian candi Borobudur yang dipugar ialah bagian Rupadhatu yaitu tempat tingkat dari bawah yang berbentuk bujur sangkar, sedangkan kaki candi Borobudur serta teras I, II, III dan stupa induk ikut dipugar, pemugaran selesai pada tanggal 23 Februari 1983 M di bawah pimpinan Dr. Soekmono dengan ditandai sebuah batu prasasti peresmian selesainya pemugaran berada di halaman barat dengan batu yang sangat besar dibuatkan dengan dua bagian satu menghadap ke Utara satu lagi menghadap ke Timur penulisan dalam prasasti tersebut ditangani langsung oleh tenaga yang ahli dan terampil dari Yogyakarata yang bekerja pada proyek pemugaran candi Borobudur.

Pemugaran Pertama Candi Borobudur

Karena keadaan Candi Borobudur kian memburuk maka pada tahun 1900 dibentuk suatu panitia khusus, diketuai Dr. J.L.A. Brandes. Sangat disayangkan bahwa Dr. J.L.A. Brandes meniggal tahun 1905 namun laporan bersama yang disusun tahun 1902 membuahkan rancangan pemugaran. Tahun 1907 dimulai pemugaran besar-besaran yang pertama kali dan dipimpin oleh Van Erp. Pekerjaan ini berlangsung selama empat tahun sampai tahun 1911 dengan biaya sekitar 100.000 Gulden dan sepersepuluhnya digunakan untuk pemotretan.
Kegiatan Van Erp antara lain memperbaiki system drainase, saluran-saluran pada bukit diperbaiki dan pembuatan canggal untuk mengarahkan aliran air hujan. Pada tingkat rupadhatu, lantai yang melesak diratakan dengan menutup bagian yang melesak dengan campuran pasir dan tras atau semen sehingga air hujan mengalir melalui dwarajala atau gorgoyie. Batu-batu yang runtuh dikembalikan dan beberapa bagian yang miring atau membahayakan diberi penguat. Pada tingkat rupadhatu, 72 buah stupa terus dibongkar dan disusun kembali setelah dasarnya di ratakan, demikian juga pada stupa induknya.
Pada tahun 1926 diadakan pengamatan, diketahui adanya pengrusakan sengaja yang dilakukan oleh wisatawan asing yang rupanya ingin memiliki tanda mata dari Borobudur.
Kemudian pada tahun 1926 dibentuklah panitia khusus untuk mengadakan penelitian terhadap batu dan relief-reliefnya. Penelitian panitia menyimpulkan ada tiga macam kerusakan yang masing-masing di sebabkan oleh:
1)      korosi, yang disebabkan oleh pengaruh iklim;
2)      kerja mekanis, yang disebabkan tangan manusia atau kekuatan lain yang datang dari luar;
3)      kekuatan tekanan, kerusakan karena tertekan atau tekanan batu-batunya berupa retak-retak, bahkan pecah.

Pemugaran Kedua Candi Borobudur

Usaha penyelamatan berikutnya dilakukan pada tahun 1963 oleh pemerintah Republik Indonesia dengan adanya pemberontakan G-30-S/PKI.
Pada tahun 1968 Pemerintah Republik Indonesia membentuk Panitia Nasional untuk membantu melaksanakan pemugaran Candi Borobudur. Pada tahun itu juga UNISCO akan membantu pemugaran. Pada tahun 1969 Presiden membubarkan Panitia Nasional dan membebankan tugasnya kepada Mentri Perhubungan, bahkan pada tahun 1970 atas prakarsa UNISCO diadakan diskusi panel di Yogyakarta untuk membahas rencana pemugaran. Kesepakatan yang diperoleh adalah membongkar dan kemudian memasang kembali batu-batu bagian Rupadhatu.
Kemudian pada tanggal 10 Agustus 1973 Presiden Soeharto meresmikan dimulainya pemugaran Candi Borobudur. Persiapan pemugaran memakan waktu selama dua tahun dan kegiatan fisiknya yaitu dimulai pembongkaran batu-batu candi dimulai tahun 1975.
Dengan menggerakan lebih dari 600 pekerja serta batu sebanyak 1 juta buah. Bangunan Candi yang di pugar adalah bangunan rupadhatu yaitu empat tingkat dari bawah yang berbentuk bujur sangkar.
Kegiatan ini memakan waktu 10 tahun. Dan pada tanggal 23 Februari 1983 pemugaran Candi Borobudur dinyatakan selesai dengan diresmikan oleh Presiden Soeharto dengan ditandai penandatangan prasati.
Usaha-usaha menyelamatkan Candi Borobudur dengan berjuta-juta dollar mempunyai banyak manfaat bagi bangsa ini. Menurut Prof. Soekmono, sesungguhnya Candi Borobudur  mempunyai nilai lain dari pada sekedar sebagai objek wisata yaitu sebagai benteng pertahanan budaya kita. Seperti peninggalan purbakala lainnya, Candi Borobudur menjadi penegak kepribadian bangsa kita dan candi sebagai bukti nyata dari prasasti nenek moyang kita sehingga menjadi kewajiban dan tanggung jawab bangsa kita untuk meneruskan keagungan Candi Borobudur kepada anak cucu kita.

PENYELAMATAN CANDI BOROBUDUR

Semenjak candi Borobudur ditemukan dimulailah usaha perbaikan dan pemugaran kembali bangunan candi Borobudur mula-mula hanya dilakukan secara kecil-kecilan serta pembuatan gambar-gambar dan photo-photo reliefnya.
Pemugaran candi Borobudur yang pertama kali diadakan pada tahun 1907 M-1911 M dibawah pimpinan Th Van Erf dengan maksudnya adalah untuk menghindari kerusakan-kerusakan yang lebih besar lagi dari bangunan candi Borobudur walaupun banyak bagian tembok atau dinding-dinding terutama tingkat tiga dari bawah sebelah Barat Laut, Utara dan Timur Laut yang masih tampak miring dan sangat menghawatirkan bagi para pengunjung maupun bangunannya sendiri namun pekerjaan Van Erp tersebut untuk sementara candi Borobudur dapat diselamatkan dari kerusakan yang lebih besar.
Mengenai gapura-gapura hanya beberapa saja yang telah dikerjakan masa itu telah mengembalikan kejayaan masa silam, namun juga perlu disadari bahwa tahun-tahun yang dilalui Borobudur selama tersembunyi di semak-semak secara tidak langsung telah menutupi dan melindungi dari cuaca buruk yang mungkin bisa merusak bangunan candi Borobudur, Van Erp berpendapat miring dan melesekannya dinding-dinding dari bangunan itu tidak membahayakan bangunan itu, pendapat itu sampai 50 tahun kemudian memang tidak salah akan tetapi sejak tahun 1960 M pendapat Tn Vanerf itu mulai diragukan dan dikhawatirkan akan ada kerusakan yang lebih parah.

Peranan Candi Borobudur dalam Bidang Kebudayaan
 
Candi Borobudur merupakan peninggalan dari kebudayaan Budha yang pernah ada di Indonesia. Menurut hasil penyelidikan seorang antropolog-etnolog Austria, Robert von Heine Geldern, nenek moyang bangsa Indonesia sudah mengenal tata budaya pada zaman Neolithic dan Megalithic yang berasal dari Vietnam Selatan dan Kamboja. Pada zaman Megalithic itu nenek moyang bangsa Indonesia membuat makam leluhurnya sekaligus tempat pemujaan berupa bangunan piramida bersusun, semakin ke atas semakin kecil seperti bangunan candi Borobudur.
Bentuk bangunan candi Borobudur merupakan perpaduan antara kebudayaan asli Indonesia dan kebudayaan India. Penyebaran kebudayaan di candi Borobudur menghasilkan Akulturasi, Asimilasi, atau Sintesis. Akulturasi adalah bersatunya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli. Asimilasi adalah bercampurnya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru. Sedangkan Sintesis adalah bercampurnya dua kebudayaan yang berakibat pada terbentuknya sebuah kebudayaan baru yang sangat berbeda dengan kebudayaan asli.
Masuknya pengaruh kebudayaan Budha dari candi Borobudur tidak mengakibatkan konflik di masyarakat, melainkan memperkaya khasanah budaya masyarakat setempat. Dan pengaruh kebudayaan dari candi Borobudur juga tidak mengakibatkan hilangnya unsur-unsur asli budaya masyarakat.


Peranan Candi Borobudur dalam Bidang Arsitektur
 
Kalau kita lihat dari kejauhan, Borobudur akan tampak seperti susunan bangunan berundak atau semacam piramida dan sebuah stupa. Hal tersebut merupakan salah satu kelebihan candi Borobudur yang merupakan ciri khas arsitektur candi Borobudur. Candi Borobudur mempunyai bangunan-bangunan yang khas, seperti stupa, relief, patung Budha, dan lain-lain, yang mengakibatkan terciptanya keanekaragaman bangunan yang ada di candi Borobudur sehingga memiliki nilai seni yang sangat tinggi dan memberi simbol bahwa candi Borobudur menampung khasanah seni budaya di Indonesia. Sehingga candi Borobudur memiliki peranan dalam memajukan khasanah budaya di Indonesia.


Peranan Candi Borobudur dalam Memajukan Khasanah Budaya di Indonesia

Adapun peranan candi Borobudur dalam memajukan khasanah budaya di Indonesia, diantaranya.
1)      Arsitektur candi Borobudur banyak dijadikan acuan oleh para seniman untuk membuat karya seninya.
2)      Keunikan bangunan candi Borobudur telah menjadikan sumber ide dalam pembangunan di Indonesia sehingga tercipta bangunan-bangunan yang mempunyai nilai seni yang sangat tinggi.
3)      Mempersatukan suatu kebudayaan dengan kebudayaan yang lain, sehingga menciptakan kebudayaan yang baru yang mengakibatkan bertambahnya budaya-budaya yang ada di Indonesia.
4)      Candi Borobudur berperan memperkaya kebudayaan Indonesia di dunia diantaranya candi Borobudur termasuk salah satu tujuh keajaiban yang ada di dunia.
5)      Candi Borobudur berperan mempersatukan umat Budha yang ada di dunia dengan menjadi pusat perayaan hari keagamaan umat Budha di candi Borobudur.
6)      Kemegahan, keagungan, keindahan dan keunikan arsitektur candi Borobudur yang dibalut dengan nilai-nilai penting dari sisi agama, budaya dan sejarah telah memajukan khasanah budaya di Indonesia.
7)     Candi Borobudur mempererat hubungan diantara berbagai pemeluk agama yang ada di Indonesia.

 ARSITEKTUR BANGUNAN CANDI BOROBUDUR

Arsitektur yang menciptakan candi Borobudur yaitu berdasarkan tuturan masyarakat bernama Gunadharma. Menurut prasasti Kulrak (784 M) pembuatan candi ini dibantu oleh seorang guru dari Ghandadwipa (Bengalore) bernama Kumaragacya yang sangat dihormati, dan seorang pangeran dari Kashmir bernama Visvawarman sebagai penasihat yang ahli dalam ajaran Budha Tantra Vajrayana.
Candi Borobudur didirikan di atas sebuah bukit seluas ± 7,8 ha pada ketinggian 265,40 m di atas permukaan laut atau berada ± 15 m di atas bukit sekitarnya. Untuk menyesuaikan dengan profil candi yang akan dibangun, bukit diurug dengan ketebalan bervariasi antara 0,5 m sampai dengan 8,50 m. Ukuran candi yang diurug dari dinding terluar adalah 121,70 m x 121,40 m dengan tinggi bangunan yang masih tersisa 35,40 m dari tanah halaman.
Denah candi yang menyerupai bujur sangkar dengan 36 sudut pada dinding teras 1, 2 dan 3 tersusun dari batu Adhesit dengan sistem dry masonry (tanpa pelekat) yang diperkirakan mencapai 55.000 m3 atau 2.000.000 blok batu. Untuk memperkuat konstruksi dipergunakan sambungan batu tipe ekor burung ke arah horizontal, sedangkan untuk yang arah vertikal menggunakan sistem getakan. Pada masing-masing tingkat dan setiap penjuru mata angin terdapat pintu gerbang atau tangga. Pintu utama ada di sebelah timur.
Bentuk arsitektur candi Borobudur yang sekarang diperkirakan mengalami perubahan konsep dasar. Pertahapan yang diperkirakan Dumarcay diakibatkan candi mengalami beberapa kali kelongsoran sehingga harus mengulang pekerjaan pembangunan. Menurut Hoening yang dikutip oleh Bernet Kempers, rancangan semula candi Borobudur adalah candi yang mempunyai empat pintu di atas suatu undag-undag sembilan tingkat. Bentuk ini banyak ditemui di Kamboja. Menurut H. Parmentier yang dikutip oleh Bernet Kempers, menyebutkan bahwa pada rencana semula candi Borobudur akan mempunyai sebuah stupa yang sangat besar sekali, yang diletakan pada bagian yang sekarang ditempati banyak stupa.
Perkiraan ini banyak dilihat dari sisa susunan batu pada tangga dinding teras ± sisi barat dan utara yang merupakan dasar dari sebuah stupa besar dengan diameter AE 51 m. Sedangkan menurut Sutterheim dalam bukunya yang berjudul “Tjandi Borobudur, Naam Vorm en Beteekens”, 1929 yang dikutif Purnama Atmadi menyebutkan hasil perubahannya, bentuknya sesuai dengan keterangan dalam kitab Jawa Kuno “Sang Hyang Kamahayanikam” yang menguraikan filsafat agama Budha, dikatakan bahwa bangunan candi Borobudur adalah “Stupa Prasada” yaitu suatu bangunan gabungan dari stupa bagian atas dan piramida yang mempunyai undag-undag. Dan apabila dilihat dari aspek seni bangunan, ada dua bentuk seni arsitektur yang dipadukan, yaitu.
1)      Hindu Jawa Kuno yaitu adanya punden berundak, relief maupun patung Budha yang sedang bermeditasi.
2)      India yaitu adanya stupa dan lantai yang bundar.
Menurut hasil penyelidikan seorang antropolog-etnolog Austria, Robert von Heine Geldern, nenek moyang bangsa Indonesia sudah mengenal tata budaya pada zaman Neolithic dan Megalithic yang berasal dari Vietnam Selatan dan Kamboja. Pada zaman Megalithic itu nenek moyang bangsa Indonesia membuat makam leluhurnya sekaligus tempat pemujaan berupa bangunan piramida bersusun, semakin ke atas semakin kecil seperti bangunan candi Borobudur. Kalau kita lihat dari kejauhan, Borobudur akan tampak seperti susunan bangunan berundak atau semacam piramida dan sebuah stupa. Candi Borobudur merupakan versi lain dari bangunan piramida. Piramida Borobudur berupa kepunden berundak yang tidak akan ditemukan di daerah dan negara manapun, termasuk di India. Hal tersebut merupakan salah satu kelebihan candi Borobudur yang merupakan ciri khas arsitektur Budha di Indonesia.

Candi Borobudur dibangun pada saat masa kepemimpinan Raja dari Wangsa Syailendra yang sangat terkenal, yaitu Samaratungga, sekitar tahun 800-an Masehi. Candi ini dikelilingi oleh beberapa gunung dan pegunungan serta letak dalam satu wilayah perbukitan. Stuktur bangunan candi merupakan tumpukan bebatuan yang diletakkan di wilayah perbukitan alami yang menjulang tinggi.
Batu yang disusun menjadi candi tersebut merupakan batu Adnesit sebanyak 55.000 M3, dengan bangunan berbentuk limas berjenjang yang dilengkapi tangga naik di keempat sisinya (Timur, Selatan, Barat, Utara).
Candi Borobudur tidak memiliki ruangan yang memungkinkan pengunjung dapat memasukinya, jadi para pengunjung hanya dapat mencapai terasnya. Lebar bangunan candi ini adalah 123 M dan panjangnya 123 M, serta tinggi candi adalah 345 M. Seluruh kaki candi adalah merupakan tumpukan batu adhesit sebanyak 12.750 M3, yang berfungsi sebagai selasar dan undaknya.
Borobudur merupakan deskripsi dari perjalanan hidup manusia dan kaitanya dengan alam semesta yang diyakini oleh warga Budha Mahayana, yaitu Kamadhatu, Rupadhatu dan Arupadhatu.
Kamadhatu merupakan alam bawah atau dunia hasrat dan hawa nafsu, dunia Kamadhatu menunjukkan bahwa manusia terikat pada hasrat dan hawa nafsu serta cenderung terpengaruh dan dikuasai oleh hawa nafsu. Gambaran dan tahapan ini dilambangkan dengan bentuk lorong penghubung antara tingkat satu sampai tingkat empat.
Arupadhatu merupakan alam atas atau dunia tanpa rupa, dunia Arupadhatu merupakan gambaran tempat bersemayamnya para Dewa. Gambaran tahapan ini dilambangkan dengan teras bundar di tingkat satu, dua dan tiga, serta kehadiran stupa induk pada tingkat tertinggi.
Selain gambaran kondisi dunia yang terkait dengan perjalanan hidup manusia dalam bentuk relief-relief yang ada, terdapat pula beberapa patung Budha  (kurang lebih sebanyak 504 buah) dan stupa (yang terdiri dari stupa induk, stupa berlubang dan stupa kecil). Penjelasan rinci patung dan stupa yang terdapat di candi Borobudur disajikan pada Patung dan Stupa Borobudur.

Bangunan candi Borobudur berbentuk limas berundak dan apabila dilihat dari atas merupakan suatu bujur sangkar. Tidak ada ruangan dimana orang bisa masuk, melainkan hanya bisa naik sampai terasnya. Secara keseluruhan Bangunan candi Borobudur terdiri dari 10 tingkat atau lantai yang masing-masing tingkat mempunyai maksud tersendiri. Sebagai sebuah bangunan, candi Borobudur dapat dibagi dalam tiga bagian yang terdiri dari kaki atau bagian bawah, tubuh atau bagian pusat, dan puncak. Pembagian manjadi tiga tersebut sesuai benar dengan tiga lambang atau tingkat dalam suatu ajaran Budha yaitu Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu yang masing-masing mempunyai pengertian.
1)      Kamadhatu
Sama dengan alam bawah atau dunia hasrat atau nafsu. Dalam dunia ini manusia terikat pada hasrat atau nafsu dan bahkan dikuasai oleh hasrat dan kemauan atau nafsu. Dalam dunia ini digambarkan pada relief yang terdapat di kaki candi asli diman relief tersebut menggambarkan adegan dari kitab Karmawibangga yaitu naskah yang menggambarkan ajaran sebab akibat,serta perbuatan yang baik dan jahat. Deretan relief ini tidak tampak seluruhnya karena tertutup oleh dasar candi yang lebar. Hanya di sisi tenggara tampak relief yang terbuka bagi pengunjung.
2)      Rupadhatu
Sama dengan dunia antara atau dunia rupa, bentuk, wujud. Dalam dunia ini manusia telah meninggalkan segala hasrat atau nafsu tetapi masih terikat pada nama dan rupa, wujud, bentuk. Bagian ini terdapat pada tingkat 1-5 yang berbentuk bujur sangkar.
3)      Arupadhatu
Sama dengan alam atas atau dunia tanpa rupa, wujud, bentuk. Pada tingkat ini manusia telah bebes sama sekali dan telah memutuskan untuk selama-lamanya segala ikatan pada dunia fana. Pada tingkatan ini tidak ada rupa. Bagian ini terdapat pada teras bundar I, II dan III beserta stupa induknya.
Uraian bangunan secara teknis dapat dirincikan sebagai berikut:
1)      lebar dasar : 123 m (lebar dan panjang sama panjang, karena berbentuk bujur sangkar);
2)      tinggi bangunan : 35,4 m (setelah restorasi), 42 m (sebelum restorasi);
3)      jumlah batu (batu andesit) : 55.000 m3 (2.000.000 juta balok batu);
4)      jumlah stupa : 1 stupa induk,  72 stupa berterawang;
5)      stupa induk bergaris tengah : 9,9 m;
6)      tinggi stupa induk sampai bagian bawah : 7 m;
7)      jumlah bidang relief : 1.460 bidang (± 2,3 km sampai 3 km);
8)      jumlah patung Budha : 504 buah;
9)      tinggi patung Budha : 1,5 m.

Candi Borobudur dibangun menggunakan batu Adhesit sebanyak 55.000 m3 bangunan candi Borobudur berbentuk limas yang berundak-undak dengan tangga naik pada ke-4 sisinya (Utara, Selatan, Timur dan Barat). Pada candi Borobudur tidak ada ruangan dimana orang tidak bisa masuk melainkan bisa naik ke atas saja.
Lebar bangunan candi Borobudur 123 M, Panjang bangunan candi Borobudur 123 M, Pada sudut yang membelok 113 M, Tinggi bangunan candi Borobudur 30,5 M, pada kaki yang asli ditutup oleh batu Adhesit sebanyak 12.750 M3 sebagai selasar undaknya.
Candi Borobudur merupakan tiruan dari kehidupan pada alam semesta yang terbagi ke dalam tiga bagian besar diantaranya:
1. Kamadhatu
Sama dengan alam bawah atau dunia hasrat dalam dunia ini manusia terikat pada hasrat bahkan dikuasai oleh hasrat kemauan dan hawa nafsu, relief-relief ini terdapat dibagian kaki candi asli yang menggambarkan adegan-adegan Karmawibangga ialah yang melukiskan hukum sebab akibat.
2. Rupadhatu
Sama dengan alam semesta antara dunia rupa dalam hal manusia telah meninggalkan segala urusan keduniaan dan meninggalkan hasrat dan kemauan, bagian ini terdapat pada lorong satu sampai lorong empat.
3. Arupadhatu
Sama dengan alam atas atau dunia tanpa rupa yaitu tempat para dewa baian ini terdapat pada teras bundar tingkat I, II dan III beserta Stupa Induk.

Relief Candi Borobudur 1
 

Candi Borobudur tidak saja menunjukan kemegahan arsitekturnya tetapi juga mempunyai relief (pahatan atau ukiran) yang sangat menarik. Relief cerita yang dipahatkan pada candi itu sangat lengkap dan panjang yang tidak pernah ditemui di tempat lain di dunia bahkan di India sekalipun.
Bidang relief seluruhnya ada 1460 panel yang jika diukur memanjang mencapai 2.500 m. Sedangkan jenis reliefnya ada 2 macam, yaitu:
1)      relief cerita, yang menggambarkan cerita dari suatu teks dan naskah;
2)      relief hiasan, yang hanya merupakan hiasan pengisi bidang.
Agar bisa menyimak cerita dalam relief secara berurutan dianjurkan memasuki candi melalui pintu sebelah timur dan pada tiap lingkaran berputar ke kiri dan meninggalkan candi di sebelah kanan.
Relief cerita pada candi Borobudur menggambarkan beberapa cerita, yaitu:
1)      Karmawibangga, terdiri dari 160 panel, dipahatkan pada kaki tertutup;
2)      Lalitawistara, terdiri dari 120 panel, dipahatkan pada dinding lorong I bagian atas;
3)      Jataka dan Awadana, terdiri dari 720 panel, dipahatkan pada lorong I bagian bawah, balustrade lorong I atas dan bawah, dan balustrade II;
4)     Gandawyuda, terdiri dari 460 panel, dipahatkan pada dinding lorong II dan III, balustrade III dan IV serta Bhadraceri dinding lorong IV.

Relief Candi Borobudur 2


Di setiap tingkatan dipahat relief pada dinding candi. Relief- relief ini dibaca sesuai arah jarum jam atau disebut mapradaksina dalam bahasa Jawa Kuno yang berasal dari bahasa sansekerta daksina yang artinya ialah timur. Relief-relief ini bermacam-macam isi ceritanya, antara lain ada relief tentang wiracarita Ramayana. Ada pula relief- relief cerita Jataka.
Pembacaan cerita-cerita relief ini senantiasa dimulai dan berakhir pada pintu gerbang sisi timur di setiap tingkatnya, mulainya di sebelah kiri dan berakhir di sebelah kanan pintu gerbang itu. Maka secara nyata bahwa sebelah timur adalah tangga naik yang sesungguhnya (utama) dan menuju puncak candi, artinya bahwa candi menghadap ke timur meskipun sisi-sisi lainya serupa benar.
Secara runtutan, maka cerita pada relief candi secara tingkat bermakna sebagai berikut.
1)      Karmawibhangga
Salah satu ukiran karmawibhangga di dinding candi Borobudur (lantai 0 sudut tenggara). Sesuai dengan makna simbolis pada kaki candi, relief yang menghias dinding batu yang terselubung tersebut, menggambarkan hukum karma. Deretan relief tersebut bukan merupakan cerita seri tetapi pada setiap pigura menggambarkan suatu cerita yang mempunyai kolerasi sebab akibat. Relief tersebut tidak saja memberi gambaran terhadap perbuatan tercela manusia disertai dengan hukuman yang akan diperolehnya, tetapi juga perbuatan baik manusia dan pahala. Secara keseluruhan merupakan penggambaran kehidupan manusia dalam lingkaran lahir – hidup – mati (samsara) yang tidak pernah berakhir, dan oleh agama Budha rantai itulah yang akan diakhiri untuk menuju kesempurnaan.
2)      Lalitawistara
Merupakan penggambaran riwayat Sang Budha dalam deretan relief-relief (tetapi bukan merupakan riwayat yang lengkap) yang dimulai dari turunya Sang Budha dari Sorga Tusita, dan berakhir dengan wejangan pertama di Taman Rusa dekat kota Banaras. Relief ini berderet dari tangga pada sisi sebelah selatan, setelah melampaui deretan relief sebanyak 27 pigura yang dimulai dari tangga sisi timur, ke-27 pigura tersebut menggambarkan kesibukan, baik di sorga maupun di dunia, sebagai persiapan untuk menyambut hadirnya penjelmaan terakhir Sang Budhaattwa selaku calon Budha. Relief tersebut menggambarkan lahirnya Sang Budha, di arca pada ini sebagai Pangeran Siddhartha, putra Raja Suddhodana dan Permaisuri Maya dari negeri Kapilawastu. Relief tersebut berjumlah 120 pigura yang berakhir dengan wejangan pertama yang secara simbolis dinyatakan sebagai pemutaran Roda Dharma, ajaran Sang Budha disebut Dharma yang juga berarti hukum, sedangkan Dharma dilambangkan sebagai roda.
3)      Jataka dan Awadana
Jataka adalah cerita tentang Sang Budha sebelum dilahirkan sebagai Pangeran Sidharta. Isinya merupakan pokok penonjolan perbuatan baik, yang membedakan Sang Bodhisattwa dari makhluk lain manapun juga. Sesungguhnya pengumpulan jasa atau perbuatan baik merupakan tahapan dalam usaha menuju keringat ke-Budhaan.
Sedangkan Awadana pada dasarnya hampir sama dengan Jataka akan tetapi pelakunya bukan Sang Bodhisattwa, melainkan orang lain dan ceritanya dihimpun dalam kitab Diwyawadana yang berarti perbuatan mulia kedewaan dan kitab Awadasanataka atau seratus cerita Awadana. Pada relief candi Borobudur Jataka dan Awadana diperlakukan sama artinya keduanya terdapat dalam deretan yang sama tanpa dibedakan. Himpunan yang paling tekenal dari kehidupan Sang Bodhisattwa adalah Jatakamala atau untaian cerita Jataka, karya penyair Aryasura yang hidup dalam abad ke-4 Masehi.
4)      Gandawyuha
Merupakan deretan relief menghiasi dinding lorong kedua adalah cerita Sudhana yang berkelana tanpa mengenal lelah dalam usahanya dalam mencari pengetahuan tertinggi tentang kebenaran sejati oleh Sudhana. Penggambaranya dalam 460 pigura didasarkan pada kitab suci Budha Mahayana yang berjudul Gandawyuha dan untuk bagian penutupnya berdasarkan cerita kitab lainya yaitu Bhadracari.

STUPA CANDI BOROBUDUR

Dalam pengertian agama Budha, stupa merupakan tempat untuk menyimpan abu Sang Budha. Di India tidak ditemukan bangunan stupa yang bertingkat-tingkat karena hanya mempunyai satu fungsi itu saja. Sedang di Jawa, stupa bertingkat-tingkat sebagaimana Borobudur melambangkan filsafat Dasabodhisatwabhumi selain berfungsi menyimpan abu Budha. Paling tidak Dr. Casparis dalam tesisnya menyebutkan bahwa bangunan bertingkat Borobudur merupakan makam raja-raja Dinasti Syailendra.
Stupa yang ada di candi Borobudur dibagi menjadi tiga macam, yaitu.
1)      Stupa Induk
Stupa induk berukuran lebih besar dari stupa-stupa yang lain dan terletak di puncak sebagai mahkota dari seluruh monumen bangunan candi Borobudur. Stupa induk ini mempunyai garis tengah 9,90 m dan tinggi stupa sampai bagian bawah pinakel 7 meter. Di atas puncak dahulunya diberi payung (charta) bertingkat tiga (sekarang tidak terdapat lagi). Stupa induk ini tertutup rapat, sehingga orang tidak bisa melihat bagian dalamnya. Di dalamnya terdapat ruangan yang sekarang tidak berisi.
Pada buku “Candi Borobudur” Pustaka Jaya, DR. Soekmono menuliskan antara lain, puncak stupa yang sekaran ini tidak lengkap lagi. Sudah pernah diusahakan suatu rekontruksi dan menghasilkan gambaran, dahulu ada 3 susunan payung yang mengiasi puncaknya. Rekontruksi itu kemudian dibongkar lagi karena banyak keragua, dimungkinkan batu-batu tersebut yang ditemukan terlalu sedikit, sehingga tidak ada suatu kepastian yang dapat dipertanggungjawabkan.
Stupa induk ini tertutup rapat sehingga orang tidak bisa melihat bagian dalamnya. Drs. Soediman dalam bukunya “Borobudur Keajaiban Dunia” menerangkan antara lain. Di dalamnya terdapat ruangan yang sekarang tidak berisis. Ada pendapat yang mengatakan ruangan tersebut untuk menyimpan arca atau relief, tetapi pendapat itu masih diragukan kebenaranya, kerena sewaktu diadakan penyelidikan mengenai isi dari stupa induk oleh Residen Kedo Hartman pada tahun 1842 sama sekali tidak dibuat laporan tertulis, sehingga semua pendapat mengenai stupa induk itu hanyalah dugaan belaka.
Stupa induk yang berada di tengah-tengah dan paling atas, merupakan penghias bangunan Candi Borobudur yang anggun dan mempesona. Nampak juga stupa berlubang yang pada bagian dalamnya terdapat patung Budha, stupa teras II dan stupa teras III, sedangkan stupa teras I tidak terlihat.
2)      Stupa Berlubang
Stupa berlubang atau terawang adalah stupa yang terdapat pada teras bundar I, II, dan III dimana didalamnya terdapat 72 buah yang terinci menjadi:
(1)   teras bundar pertama terdapat                        : 32 stupa berlubang;
(2)   teras bundar kedua terdapat               : 24 stupa berlubang;
(3)   teras bundar ketiga terdapat               : 16 stupa berlubang;
jumlahnya                                            : 72 stupa berlubang.
3)      Stupa Kecil
Stupa kecil bentuknya hampir sama dengan stupa lainnya, hanya saja perbedaan yang menonjol adalah dalam ukurannya yang lebih kecil dari stupa yang lainnya. Stupa ini seolah menjadi hiasan dari seluruh bangunan candi. Keberadaan stupa ini menempati puncak dari relung-relung pada langkan II sampai langkan V, sedangkan pada langkan I sebagian berupa keben dan sebagian berupa stupa kecil, jumlah stupa kecil ada 1472 buah stupa.

MACAM-MACAM MUDRA CANDI BOROBUDUR 

Apabila kita melihat sekilas patung Budha itu nampak serupa semuanya, tetapi sesungguhnya ada juga perbedaan-perbedaannya. Perbedaan yang sangat jelas adalah sikap tangan atau yang disebut Mudra yang merupakan khas untuk setiap patung.
Sikap kedua belah tangan Budha atau Mudra dalam Bahasa Sanksekerta, memiliki arti perlambangan yang khas. Ada enam jenis yang bermakna sedalam-dalamnya. Namun demikian karena macam mudra yang dimiliki oleh patung-patung yang menghadap semua arah bagian Rupadhatu (lingkaran V) maupun di bagian Arupadhatu pada umumnya menggambarkan maksud yang sama. Maka jumlah mudra yang pokok ada lima (Soekmono,1981).
Kelima mudra itu adalah.
1)      Bhumisparca Mudra
Mudra ini menggambarkan sikap tangan sedang menyentuh tanah. Tangan kiri terbuka dan menengadah di pangkuan, sedangkan tangan kanan menempel pada lutut kanan dengan jari-jarinya menunjuk ke bawah.
Sikap tangan ini melambangkan saat Sang Budha memanggil Dewi Bimi sebagai saksi ketika ia menangkis serangan Iblis Mara. Mudra ini adalah khas bagi Dhyani Budha Aksobhya yang bersemayam di Timur. Patung ini menghadap ke timur langkan I sampai langkan IV. Mudra ini tanda khusus bagi Dhyani Budha Aksobhya sebagai penguasa daerah timur.
2)      Abhaya Mudra
Mudra ini menggambarkan sikap tangan sedang menenangkan dan menyatakan “jangan khawatir”. Tangan kiri terbukan dan menengadah di pangkuan, sedangkan tangan kanan diangkat sedikit di atas lutut kanan dengan telapak menghadap ke muka. Patung ini menghadap ke utara langkan I sampai langkan IV dan merupakan tanda khusus bagi Dhyani Budha Amogasidha yang berkuasa di utara.
3)      Dhayani Mudra
Mudra ini menggambarkan sikap semadi. Kedua tangan diletakan di pangkuan, yang kanan di atas, yang kiri dengan telapaknya menengadah dan kedua jempolnya saling bertemu. Patung ini menghadap ke barat di langkan I sampai langkan IV dan merupakan tanda khusus bagi Dhyani Budha Amitabha yang menjadi penguasa daerah barat.
4)      Wara Mudra
Mudra ini menggambarkan pemberian amal. Sepintas sikap tangan ini tampak nampak serupa dengan Bhumisparca Mudra tetapi telapak tangan yang kanan menghadap ke atas sedangkan jari-jarinya terletak di lutut kanan. Dengan mudra ini dapat dikenali Dhyani Budha Ratna Sambawa yang bertahta di selatan. Letak patung ini di langkan I sampai langkan IV menghadap ke selatan.
5)      Dharmacakra Mudra
Mudra ini melambangkan gerak memutar roda dharma. Kedua tangan diangkat sampai ke depan dada, yang kiri di bawah yang kanan. Tangan yang kiri itu menghadap ke atas, dengan jari manisnya. Sikap tangan demikian memang serupa benar dengan gerak memutar sebuah roda. Mudra ini menjadi ciri khas bagi Dhyani Budha Wairocana yang daerah kekuasaannya terletak di pusat.

PATUNG BUDHA CANDI BOROBUDUR

Candi Borobudur tidak hanya diperindah dengan relief cerita dan relief hias saja, tetapi juga dengan patung-patung yang sangat tinggi nilainya. Namun tidak semua patung dalam keadaan utuh, banyak patung yang tanpa kepala atau tangan (300 buah) dan 43 hilang. Hal ini disebabkan oleh bencana alam dan tangan jahil atau pencurian sebelum candi Borobudur diadakan renovasi (sebelum tahun 1973).
Patung-patung tersebut menggambarkan Dhyani Budha yang terdapat pada bagian Rupadhatu dan Arupadhatu. Patung Budha di candi Borobudur berjumlah 504 yang ditempatkan di relung-relung yang tersusun berjajar pada sisi pagar langkan dan pada teras bundar (Arupadhatu).
Patung Budha pada tingkat rupadhatu di tempatkan dalam relief yang tersusun berjajar pada sisi luar pagar langkan. Sedangkan patung-patung di tingkat arupadhatu di tempatkan dalam stupa-stupa berlubang di tiga susunan lingkaran pusat. Susunan patung selengkapnya adalah.
1)      Tingkat Rupadhatu
(1)   langkan pertama                      : 104 patung Budha
(2)   langkan kedua                         : 10 patung Budha
(3)   langkan ketiga                         : 88 patung Budha
(4)   langkan keempat                     : 72 patung Budha
(5)   langkan kelima                        : 64 patung Budha
jumlah seluruhnya                   : 432 patung Budha
2)      Tingkat Arupadhatu
(1)   teras bundar pertama               : 32 patung Budha
(2)   teras bundar kedua                  : 24 patung Budha
(3)   teras bundar ketiga                  : 16 patung Budha
jumlah seluruhnya                   : 72 patung Budha

PATUNG SINGA CANDI BOROBUDUR
Pada candi Borobudur selain patung Budha juga terdapat patung singa jumlah patung singa seharusnya tidak kurang dari 32 buah, akan tetapi bila dihitung, sekarang jumlahnya berkuranga karena berbagai sebab satu satunya patung singa besar berada pada halaman sisi Barat yang juga menghadap ke Barat seolah-olah sedang menjaga bangunan candi Borobudur yang megah dan anggun.

FUNGSI CANDI BOROBUDUR 
Fungsi candi Borobudur hampir sama dengan fungsi candi pada umumnya, yaitu.
1)      Tempat menyimpan relik atau disebut Dhatugarba (peninggalan-peninggalan benda suci).
2)      Tempat sembahyang atau beribadat bagi umat Budha.
3)      Merupakan lambang suci bagi umat Budha, cermin nilai-nilai tertinggi agama Budha dan mengandung rasa rendah hati yang disadari penciptanya sedalam-dalamnya.
4)      Tanda peringatan dan penghormatan sang Budha.
Arti atau Makna Candi Borobudur
Arti atau makna candi Borobudur secara filosofis adalah merupakan lambang dari alam semesta atau dunia cosmos. Menurut ajaran Budha, alam semesta dibagi menjadi tiga unsur atau dhatu dalam bahasa Sansekerta yaitu meliputi:
1)      unsur nafsu, hasrat atau kamadhatu;
2)      unsur wujud, rupa, bentuk, atau Ruphadatu;
3)      unsur tak berwujud, tanpa rupa, tak berbentuk atau Arupadhatu;

PENAFSIRAN NAMA CANDI BOROBUDUR
Menurut Poerbatjaraka

Menurut beliau “Boro” berarti “Biara” dengan demikian Borobudur berarti “Biara Budur”. Penafsiran ini memang sangat menarik karena mendekati kebenaran berdasarkan bukti-bukti yang ada.
Penyelidikan dan penggalian yang dilakukan tahun 1952 di halaman sebelah barat laut bangunan candi Borobudur telah berhasil menemukan fondasi batu-batu dan genta perunggu berukuran besar. Penemuan fondasi batu-batu dan genta ini memperkuat dugaan yaitu merupakan sisa-sisa dari sebuah biara.
Selanjutnya jika dihubungkan degan Kitab Negara Kertagama mengenai “Budur” maka besar kemungkinan penafsiran Poerbatjaraka adalah benar dan tepat. Namun demikian masih merupakan suatu pertanyaan mengapa biara dalam hal ini penamaan menggantikan candinya, padahal candi jauh lebih penting dari pada biaranya.

Menurut Soedimana

Di dalam bukunya “Borobudur Salah Satu Keajaiban Dunia”, menyebutkan bahwa arti nama Borobudur sampai sekarang masih belum jelas. Dijelaskan pula bahwa Borobudur berasal dari dua kata yaitu “Bara” dan “Budur”. Bara berasal dari bahasa Sansekerta “Vihara” yang berarti kompleks candi dan “Bihara” yang berarti asrama. “Budur” dalam bahasa Bali bedhur berarti di atas. Jadi nama Borobudur berarti asrama atau vihara dan kelompok candi yang terletak di atas tanah yang tinggi atau bukit.

Perkembangan Candi Borobudur

Kawasan Borobudur berkembang dengan bertitik tolak pada keberadaan candi Borobudur yang dibangun pada abad ke-8 M, hingga ditemukannya kembali, ditetapkan sebagai Pusaka Budaya Dunia oleh UNESCO pada tahun 1991, dan mewujud sebagai tujuan wisata hingga kini.
Penelitian perubahan struktur ruang di kawasan pusaka budaya Borobudur oleh Winarni (2006) menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pasca pemugaran selama dekade 1970-an cenderung intensif. Ada banyak pusat pertumbuhan baru yang membentuk pusat pariwisata, pemerintahan, dan perdagangan.
Kenyataan ini berbeda dengan pusat pertumbuhan awal di Borobudur yang mengikuti keberadaan sungai dan sumber air. Pengelolaan kawasan tersebut hingga kini masih mengikuti prinsip yang diatur dalam masterplan JICA (1979) dan diperkuat oleh Keppres No. 1/1992 yang membagi kewenangan pengelolaan sesuai dengan zonanya.
Situs candi Borobudur (Zona I) dikelola oleh Balai Konservasi candi Borobudur di bawah naungan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. Kompleks Taman Wisata candi Borobudur (Zona II) dikelola oleh PT Taman Wisata candi Borobudur yang berada di bawah naungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Wilayah di luar kedua zona itu dikelola oleh pemerintah daerah. Jadi, praktis, Pemerintah Desa Borobudur memiliki satu “kantong” di dalam wilayah administratifnya yang tidak boleh dicampuri.
Selain telah menggusur beberapa dusun dan membelah desa menjadi dua bagian, keberadaan Taman Wisata candi Borobudur dan beragam kegiatannya telah memberikan dampak yang intensif terhadap wilayah dan masyarakat Desa Borobudur.
Dalam perkembangannya, keadaan pengelolaan kawasan pusaka Borobudur pun telah disadari harus diperbarui agar sesuai dengan yang ada saat ini. Sejak tahun 2008, langkah-langkah menyusun masterplan kawasan pusaka Borobudur telah digiatkan dan dalam berbagai kesempatan melibatkan pula wakil masyarakat setempat. Dengan sebuah tujuan menjadikan kawasan ini sebagai Kawasan Strategis Nasional, masyarakat pedesaan di Borobudur merasa harus lebih tahu apa yang mereka punya dan apa yang ingin mereka kembangkan di wilayahnya.

Perkembangan Candi Borobudur Terhadap Kepercayaan Hindu Budha di Indonesia

Bangunan candi Borobudur tercerminkan sebagai wujud percampuran antara Budaya asli bangsa Indonesia dengan Budaya Hindu Budha. Candi Borobudur  merupakan bentuk perwujudan akulturasi budaya bangsa Indonesia dengan Hindu Budha. Candi Borobudur merupakan hasil bangunan zaman megalitikum yaitu bangunan punden berundak-undak yang mendapat pengaruh Hindu Budha.
Akibat diterimanya agama Hindu Budha oleh penduduk kepulauan Indonesia terutama Jawa, maka banyak aspek kebudayaan yang dihubungkan dengan kedua agama itu menjadi turut berkembang pula. Hal yang dapat diamati secara nyata terjadi dalam bidang seni arca dan seni bangun (arsitektur).
Relief yang dipahatkan pada candi Borobudur bukan hanya menggambarkan riwayat sang budha tetapi juga terdapat relief yang menggambarkan lingkungan alam Indonesia. Terdapat pula relief yang menggambarkan bentuk perahu bercadik yang menggambarkan kegiatan nenek moyang bangsa Indonesia pada masa itu.
Bentuk kesenian lain yang turut terpacu sehubungan dengan pesatnya kehidupan agama Hindu Budha dalam masyarakat adalah seni budaya Hindu Budha. Banyak karya sastra dan susastra yang diubah dalam masa Hindu Budha selalu dilandasi dengan kebudayaan Hindu atau Budha. Juga diuraikan perihal ajaran agama yang dianyam dengan cerita-cerita yang melibatkan para kesatria dan kerajaan-kerajaan atau kehidupan pertapaan.
Pada candi Borobudur disertai pula berbagai macam benda yang ikut dikubur yang disebut bekal kubur sehingga candi Borobudur juga berfungsi sebagai makam bukan semata-mata sebagai rumah dewa.

Candi Borobudur sebagai Warisan Luhur Bangsa Indonesia

Candi Borobudur adalah sebuah candi raksasa yang megah dan kokoh. Candi Borobudur merupakan peninggalan dari kebudayaan Budha yang pernah ada di Indonesia. Menurut hasil penyelidikan seorang antropolog-etnolog Austria, Robert von Heine Geldern, nenek moyang bangsa Indonesia sudah mengenal tata budaya pada zaman Neolithic dan Megalithic yang berasal dari Vietnam Selatan dan Kamboja. Pada zaman Megalithic itu nenek moyang bangsa Indonesia membuat makam leluhurnya sekaligus tempat pemujaan berupa bangunan piramida bersusun, semakin ke atas semakin kecil seperti bangunan candi Borobudur.
Bentuk bangunan candi Borobudur merupakan perpaduan antara kebudayaan asli Indonesia dan kebudayaan India. Penyebaran kebudayaan di candi Borobudur menghasilkan Akulturasi, Asimilasi, atau Sintesis. Akulturasi adalah bersatunya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli. Asimilasi adalah bercampurnya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru. Sedangkan Sintesis adalah bercampurnya dua kebudayaan yang berakibat pada terbentuknya sebuah kebudayaan baru yang sangat berbeda dengan kebudayaan asli.
Nilai kebudayaan yang terkandung di candi Borobudur mengingatkan kita kepada nenek moyang kita yang kaya akan kebudayaan. Salah satu bentuk dari buah karya nenek moyang kita yaitu candi Borobudur, sehingga kita harus mengakui bahwa candi Borobudur merupakan warisan luhur bangsa kita Indonesia.

Candi Borobudur Sebagai Tempat Wisata Ziarah

Disamping sebagai pusat wisata budaya seperti selama ini kita kenal, candi Borobudur juga sangat potensial sebagai pusat wisata ziarah. Wisata ziarah merupakan salah satu preferensi calon konsumen (wisatawan) terhadap atribut keagamaan Budha dari keberadaan candi Borobudur. Terjadi proses nilai tambah dari wisata ziarah dibandingkan dengan sebelumnya.
Enam dari sepuluh negara anggota ASEAN adalah negara yang penduduknya banyak beragama Budha, yaitu Thailand, Laos, Vietnam, Kamboja, Myanmar, Singapura. Umat Budha di negara-negara tersebut merupakan calon wisatawan mancanegara yang potensial ke Indonesia, terutama ke candi Borobudur.
Terlebih lagi umat Budha di negara-negara Asia lainnya yaitu RRC, Korea, Taiwan, Jepang, Hongkong, Sri Langka, Nepal, dan lain lain. Serta perlu dipertimbangkan pula Umat Budha di Amerika, Eropah, Australia dan seterusnya, merupakan potensi wisata ziarah bagi candi agung Borobudur.
Wisata ziarah Budha sudah lazim dilakukan di candi Borobudur. Hal ini dapat menjadi bukti bahwa candi Borobudur merupakan wisata ziarah andalan bagi umat Budha.

Candi Borobudur Sebagai Pusat Perayaan Hari Keagamaan

Setiap tahun pada bulan purnama penuh pada bulan Mei atau bulan Juni pada tahun kabisat, umat Budha di Indonesia memperingati hari raya Waisak di candi Borobudur. Hari raya Waisak diperingati sebagai hari kelahiran, kematian dan saat ketika Sidharta Gautama memperoleh kebijaksanaan tertinggi dengan menjadi Budha Shakyamuni. Ketiga peristiwa ini disebut sebagai Trisuci Waisak. Upacara Waisak dipusatkan pada tiga buah candi Budha dengan berjalan dari candi Mendut ke candi Pawon dan berakhir di candi Borobudur.
Perayaan hari raya Waisak di candi Borobudur tidak hanya dilakukan oleh umat Budha yang ada di Indonesia saja, wisatawan asing pun sering melaksanakan hari raya tersebut di candi Borobudur. Selain dari perayaan hari raya Waisak, candi Borobudur juga sering digunakan sebagai tempat dilaksanakannya hari raya keagamaan lainnya. Dengan demikian candi Borobudur memiliki perkembangan dalam bidang budaya terutama dalam bidang keagamaan atau kepercayaan.


Inspiratif Pembangunan Candi Borobudur

Sejarah pembangunan candi Borobudur menuai berbagai kendala. “Tantangan yang pertama adalah masalah biaya dan dana”, demikian yang disampaikan bapak Matori, BA selaku pencetus ide dibangunnya candi Borobudur. “Namun, berkat kerja sama dari  berbagai pihak dan kegigihan dalam mewujudkan obsesi, kendala tersebut dapat diatasi”. Seperti yang disampaikan bahwa dana pembangunan pada waktu itu diperoleh dari iuran BP3 dan juga dari hasil penjualan panen kedelai karena memang pada waktu itu masih terdapat lahan kosong yang dapat dimanfaatkan. “Tantangan kedua adalah teknis pembuatan”.
Demikian keterangan selanjutnya. Sebab, menurut bapak Matori, BA bahwa waktu itu belum mempunyai arsitektur yang handal. Tukang-tukangnya hanya dari orang dalam sendiri yang awan tentang teknik pembuatan candi. Pembuatan candi dilakukan dengan cara bongkar pasang. Kesulitan teknis pembuatan ini juga sempat disampaikann oleh bapak Ibnu Mondir. Menurutnya,sulit sekali menemukan orang yang mampu menirukan sesuatu dengan tingkat kemiripan yang tinggi. Apalagi menirukan bangunan Candi Borobudur yang memiliki tiga bagian, yakni Kamadhatu (bagian dasar), Rupadhatu (tubuh), dan Arupadhatu (atap).
Perlu diketahui bahwa pembangunan candi itu menggunakan bahan-bahan hanya dari bata merah, pasir, dan semen. Ini dimaksudkan agar bangunan tahan beberapa lama sampai 50 tahunan. Arsitek bangunan, bapak Matori, BA didampingi oleh Bapak Subandi S.Pd mantan guru BP yang sekarang alih tugas di SMA Negeri Tanjungaanom Alasan dibangunnya replica candi adalah menanamkan dan menumbuhkan perasaan cinta budaya bangsa sendiri, utamanya peninggalan-peninggalan sejarah. Agar para siswa yang hidup dalam era yang serba modern tetap mengenal dan mencintai sejarah bangsanya.  “Sebab, untuk menjadi bangsa yang besar harus mengetahui seluk-beluk sejarah bangsanya“.
Rencana awal pembangunan candi Borobudur adalah menolong siswa yang tidak bisa mengikuti tur ke Borobudur untuk bisa melihat dan mengerti melalui bentuk replikanya. Disamping itu, bangunan ini dimanfaatkan untuk taman IPS, keindahan sekolah dan kemegahan sekolah. Satu hal yang menjadi catatan bahwa replica candi demikian telah menjadi warna tersendiri bagi SMP Negeri 1 Prambon, yang pada akhirnya menjadi ciri khas yang ditampilkan  candi Borobudur itu merupakan tumpukan batu yang diletakkan di atas gundukan tanah sebagai intinya, sehingga bukan merupakan tumpukan batuan yang masif. Inti tanah juga sengaja dibuat berundak-undak dan bagian atasnya diratakan untuk meletakkan batuan candi.
Candi Borobudur itu terdiri dari 10 tingkat dengan 3 bagian utama yaitu Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu. Inti tanah yang berfungsi sebagai tanah dasar atau tanah fondasi candi Borobudur dibagi menjadi 2, yaitu tanah urug dan tanah asli pembentuk bukit.Tanah urug adalah tanah yang sengaja dibuat untuk tujuan pembangunan candi Borobudur, disesuaikan dengan bentuk bangunan candi.
Dalam kunjungan kerja ke Semarang pada tahun 1814, Raffles mendapat laporan perihal adanya monumen di daerah Kedu. Akhirnya, ia segera memerintahkan HC Cornelius, seorang arkeolog yang berpengalaman untuk menyurvei keberadaan candi tersebut.
Dalam laporannya, Cornelius berhasil menemukan reruntuhan candi yang tertutup pepohonan dan semak-semak. Di berbagai tempat dia menemukan bongkahan batu yang dikenal sebagai bangunan candi. Dibantu penduduk setempat, Cornelius memulai pekerjaan membongkar berbagai tumbuhan yang menyelimuti bangunan tersebut. Selama dua bulan para pekerja akhirnya berhasil membuka tabir rahasia bangunan candi. Walaupun yang kelihatan baru sebagian saja, penemuan itu merupakan awal kebangkitan Borobudur.
Pada tahun 1817 dan 1825, bangunan candi dibersihkan lebih lanjut. Tahun 1835, Residen Kedu, Hartmann, memerintahkan agar membersihkan apa saja yang menutupi candi. Atas perintahnyalah, Borobudur menampakkan kemegahannya kembali. Seorang pelukis bernama FC Wilson ditugaskan pemerintah Belanda menggambar relief-relief candi. Ia berhasil menyelesaikan 476 relief gambar selama empat tahun.
Borobudur mulai menjadi daya tarik dunia saat terbitnya Monografi candi Borobudur pada tahun 1873. Setahun kemudian, buku itu diterbitkan dalam bahasa Prancis, hingga akhirnya Borobudur semakin dikenal luas.
Pada tahun 1882, ada ide agar relief-relief yang ada dibongkar saja dan dimasukkan ke dalam museum. Untunglah, ide ini tidak jadi dilaksanakan, sebab pada tahun berikutnya, pemerintah menugasi Groeneveldt, ahli sejarah Belanda untuk meneliti kembali candi Borobudur yang dikabarkan hampir runtuh. Ternyata, Groeneveldt berpendapat lain, Borobudur tidak perlu dikhawatirkan punah seperti laporan-laporan sebelumnya.
Ijzerman, Insinyur Belanda, pada 1885 menyelidiki reruntuhan candi Borobudur. Batu demi batu dia amati, relief demi relief dia pelajari, akhirnya berhasil menemukan relief yang bersumber dari naskah Maha Karmawibhangga (hukum sebab akibat). Lalu, dia pun mengimbau pemerintahan kolonial agar berusaha menyelamatkan bangunan bersejarah itu.


Pengaruh Candi Borobudur Terhadap Inspiratif Pembangunan di Indonesia

Keberadaan candi Borobudur ditemukan oleh Gubernur Jenderal Sir Thomas Raffles pada tahun 1814. Saat itu Belanda dan Inggris berperang dan sempat wilayah nusantara dipimpin oleh Inggris. Saat Raffles berkunjung ke Semarang, ia mendapat laporan ada bukit yang penuh dengan relief. Bersama dengan H.C. Cornelius, seorang Belanda, disertai 200 orang dimulailah pembersihan situs berbentuk bukit tersebut.
Tahun 1835 dan seterusnya mulailah tampak wujud sebenarnya bagian atas candi, diteruskan bertahun-tahun hingga dianggap selesai pada tahun 1850-an. Dan pada tahun 1873 seorang artis Belanda, F.C. Wilsen, menerbitkan monograf pertama relief-relief candi Borobudur, hingga kemudian Isidore van Kinsbergen memotret candi tersebut. Namun saat itu status dan struktur candi Borobudur masih diyakini tak stabil.
Awal abad ke-20 dilakukan restorasi besar-besaran oleh Theodoor van Erp, yang bertugas di Magelang, sekaligus tergabung ke dalam Borobudur Commission. Erp melakukan metoda yang disebut anastylosis, yaitu suatu metoda untuk merekonstruksi bangunan tua bersejarah dengan perhitungan, simulasi, disassembly dan disusun kembali dengan bantuan batu, plester, semen untuk menahan struktur dan bagian yang telah hilang. Namun upaya ini kurang sukses karena kurangnya dana, sehingga Erp hanya fokus pada restorasi struktur dan drainase.
Tahun 1973 hingga 1984 UNESCO ikut membantu dalam upaya restorasi dan pendanaan candi ini. Dibongkar lebih lengkap, struktur tanah dan bukit diperkuat, serta kembali batu-batu disusun hingga tampak kemegahannya hingga sekarang. UNESCO pun memasukkannya ke dalam daftar World Heritage Site atau Warisan Dunia UNESCO.
21Januari 1985 beberapa stupa hancur karena serangan ledakan bom. Beberapa waktu lalu pembangunan di sekeliling candi juga menjadi isu kontroversial. Terakhir, kejadian gempa di Yogyakarta tidak membuat kerusakan struktur candi ini.

Bukti Candi Borobudur Merupakan Ciri Khas Arsitektur Budha di Indonesia
Adapun bukti candi Borobudur merupakan ciri khas arsitektur Budha di Indonesia, diantaranya.
1)      Pembangun candi Borobudur. Candi Borobudur dibangun oleh para penganut agama Budha Mahayana pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra.
2)      Bangunan candi Borobudur. Bangunan candi Borobudur dibagi menjadi tiga bagian. Pembagian manjadi tiga tersebut sesuai benar dengan tiga lambang atau tingkat dalam suatu ajaran Budha yaitu Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu yang masing-masing mempunyai pengertian.
3)      Relief candi Borobudur. Candi Borobudur memiliki 1460 relief. Keseluruhan relief yang ada di candi Borobudur mencerminkan atau menceritakan ajaran sang Budha.
4)      Patung Budha candi Borobudur. Candi Borobudur memiliki 504 patung Budha. Patung Budha tersebut memiliki sikap tangan yang berbeda-beda yang memiliki makna sikap tangan sang Budha.
Berdasarkan bukti-bukti tersebut maka dapat disimpulkan bahwa candi Borobudur merupakan ciri khas arsitektur Budha yang ada di Indonesia.




 

Total Tayangan Halaman

Template by : kendhin x-template.blogspot.com