WELCOME TO CANDRA PRATAMA JIHAN BLOG
.......GOOD LUCK......
Kamis, 30 Agustus 2012
AKIBAT MINUM MINUMAN KERAS
Minuman keras adalah minuman yang
mengandung etanol atau juga yang sering disebut sebagai minuman alkohol,
Akibat minuman keras ini dapat menyerang tingkat kesadaran orang yang
mengkonsuminya akibatnya orang yang mengkonsusi akan mengalami mabuk.
Diposting oleh Unknown di 02.41 0 komentar
Jumat, 03 Agustus 2012
Hikmah Puasa
Di antara adab puasa adalah bertakwa kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, karena Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
Diposting oleh Unknown di 23.52 0 komentar
Al-Quran Turun Pada Malam Lailatul Qadar 17 Ramadhan
Ketika memasuki malam yang ke 17 di bulan
Ramadhan sebagian kaum muslimin dan masjid-masjid mulai diadakan
peringatan turunnya al-Quran pertama kali yang disebut malam peringatan
Nuzulul Quran. Hal ini juga ‘terkesan’ dikuatkan dengan catatan kaki
dalam “al-Quran dan Terjemahnya” surat adh-Dhukhan ayat 3.
“Lembaran-lembaran (shuhuf) Nabi Ibrahim diturunkan pada permulaan malam Ramadhan dan kitab Taurat diturunkan pada tanggal enam Ramadhan, dan kitab Injil diturunkan pada tanggal tiga belas Ramadhan, sedang Al-Qur`an diturunkan pada tanggal dua puluh empat Ramadhan.” (HR. Ahmad dalam Musnad, dan dinyatakan hasan oleh Syaikh Al-Albani dalam As-Silsilah Ash-Shahihah, no. 1575)
- Al-Quran diturunkan pada malam lailatul qadar bukan pada malam yang dikenal dengan malam ‘Nuzulul Quran’ yang bertepatan pada tanggal 17 Ramadhan.
- Lebih khusus lagi bahwa turunnya wahyu kepada Rasulullah shalallallahu’alaihi wa sallam yang pertama adalah 21 Ramadhan, seperti pendapat syaikh Shafiyyurahman.
- Peringatan Nuzulul Quran 17 Ramadhan dengan dzikir tertentu dan bentuk pengajian khusus adalah bentuk peringatan yang tidak pernah ada landasannya dari al-Quran dan Hadist Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam, sehingga termasuk dalam perkara bid’ah.
- Lailatul qadar terjadi pada sepuluh malam terakhir yang ganjil dibulan Ramadhan.
- Peringatan lailatul qadar pada malam 27 Ramadhan (atau malam ganjil lainnya) dengan suatu pengajian khusus juga merupakan bid’ah karena Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam tidak pernah memperingatinya melainkan beliau shallahu’alahi wa sallam menghidupkan malam tersebut dengan qiyamul lail dan memperbanyak doa.
- Himbauan kepada para penanggung jawab “al-Quran dan Terjemahnya” agar meluruskan catatan kaki atau takwil-takwil dari ayat suci al-Quran yang hanya merupakan anggapan-anggapan yang tidak berdalil atau bahkan tafsiran/takwil yang bathil.
- Ustadz Aunur Rofiq. Nuzulul Quran pada bulan Romadhon. Majalah al-Furqon Edisi 84, th ke-8 1429/ 2008
- Abu Musa al-Atsari. Lailatul Qadar Malam Kemulian. Majalah adz-Dzakiroh Edisi 43, Edisi Khusus Ramadhan-Syawal, Vol 8, No.1 1429 H
- Al-Quran dan Terjemahnya
- Siroh Nabawiyah, oleh Syaikh Shafiyyurahman al-Mubarokfury
Diposting oleh Unknown di 23.40 0 komentar
Rabu, 01 Agustus 2012
IBADAH YANG PENTING DALAM BULAN RAMADHAN
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Alhamdulillah, kita bersyukur kepada Allah Azza wa Jalla yang
senantiasa memberikan banyak kenikmatan, sehingga tidak terhitung nilai
dan jumlahnya. Nikmat tersebut dicurahkan siang dan malam kepada kita.
Semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan kita termasuk hamba-hambaNya yang
senang bersyukur kepadaNya. Yaitu dengan meningkatkan taqwa dan taqarrub
kepadaNya.
Dengan dekatnya bulan Ramadhan, kami ingin mengingatkan diri kami
sendiri, dan juga kepada kaum Muslimin, bahwa pada bulan yang penuh
barakah ini mengandung tiga jenis ibadah yang agung, yaitu zakat, puasa
dan tarawih.
Tentang zakat, alhamdulillah banyak kaum Muslimin yang melaksanakannya
pada bulan ini. Syari’at zakat merupakan bagian dari ibadah. Juga
merupakan salah satu kewajiban dalam Islam. Dengan menunaikan zakat,
berarti kita telah bertaqarrub, mendekatkan diri kepada Allah, dan telah
melaksanakan salah satu rukun Islam. Zakat yang dikeluarkan itu,
bukanlah beban yang akan menyebabkan kita miskin, sebagaimana
kekhawatiran yang dibisikkan setan kepada orang yang lemah imannya.
Tetapi, justru membayar zakat akan menambah harta seseorang. Allah Azza
wa Jalla berfirman:
الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُم بِالْفَحْشَاءِ ۖ
وَاللَّهُ يَعِدُكُم مَّغْفِرَةً مِّنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ
عَلِيمٌ
Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan
menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan
untukmu ampunan daripadaNya dan karunia. Dan Allah Maha Luas
(karuniaNya) lagi Maha Mengetahui. [al Baqarah/2 : 268]
مَّثَلُ الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنبُلَةٍ مِّائَةُ
حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَن يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang
menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih
yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada tiap-tiap tangkai: seratus biji.
Allah melipat-gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan
Allah Maha Luas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui. [al Baqarah/2 : 261].
وَمَثَلُ الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ
اللَّهِ وَتَثْبِيتًا مِّنْ أَنفُسِهِمْ كَمَثَلِ جَنَّةٍ بِرَبْوَةٍ
أَصَابَهَا وَابِلٌ فَآتَتْ أُكُلَهَا ضِعْفَيْنِ فَإِن لَّمْ يُصِبْهَا
وَابِلٌ فَطَلٌّ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari
keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun
yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka
kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak
menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat
apa yang kamu perbuat. [al Baqarah/2 : 265].
Dalam membayarkan zakat, hendaklah kita tunaikan dengan penuh amanah.
Kita keluarkan zakat dari benda-benda yang wajib dizakati, sedikit atau
banyak. Kita hitung dengan teliti. Sehingga barang yang sudah wajib
dizakati, sedikit pun tidak terabaikan. Karena tujuan menunaikan zakat
adalah untuk membebaskan diri dari tanggungan kewajiban, dan
menyelamatkan diri dari ancaman yang amat dahsyat. Allah Azza wa Jalla
berfirman :
وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِن
فَضْلِهِ هُوَ خَيْرًا لَّهُم ۖ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَّهُمْ ۖ سَيُطَوَّقُونَ
مَا بَخِلُوا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ وَلِلَّهِ مِيرَاثُ السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضِ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah
berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu
baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka.
Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di
hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit
dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. [Ali Imran/3 :
180]
وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلَا يُنفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَبَشِّرْهُم بِعَذَابٍ أَلِيمٍ
يَوْمَ يُحْمَىٰ عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكْوَىٰ بِهَا
جِبَاهُهُمْ وَجُنُوبُهُمْ وَظُهُورُهُمْ ۖ هَٰذَا مَا كَنَزْتُمْ
لِأَنفُسِكُمْ فَذُوقُوا مَا كُنتُمْ تَكْنِزُونَ
Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak
menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka,
(bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih, pada hari dipanaskan emas
perak itu di dalam neraka Jahannam, lalu dibakarnya dahi mereka,
lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: “Inilah
harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri,maka rasakanlah
sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan”. [at Taubah/9 : 34-35].
Tentang ayat yang pertama, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَلَمْ يُؤَدِّ زَكَاتَهُ مُثِّلَ لَهُ
مَالُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ شُجَاعًا أَقْرَعَ لَهُ زَبِيبَتَانِ ثُمَّ
يَأْخُذُ بِلِهْزِمَتَيْهِ يَعْنِي بِشِدْقَيْهِ ثُمَّ يَقُولُ أَنَا
مَالُكَ أَنَا كَنْزُكَ
Orang yang dianugerahi harta oleh Allah Azza wa Jalla, kemudian dia
tidak menunaikan zakatnya, maka pada hari Kiamat harta itu dijelmakan ke
wujud seekor ular yang sangat berbisa, memiliki dua lidah lalu dia
menerkam dengan dua rahangnya seraya berkata : “Aku adalah hartamu, aku
adalah simpananmu”.
Sedangkan tentang ayat kedua, telah dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
مَا مِنْ صَاحِبِ ذَهَبٍ وَلَا فِضَّةٍ لَا يُؤَدِّي مِنْهَا حَقَّهَا
إِلَّا إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ صُفِّحَتْ لَهُ صَفَائِحُ مِنْ
نَارٍ فَأُحْمِيَ عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ فَيُكْوَى بِهَا جَنْبُهُ
وَجَبِينُهُ وَظَهْرُهُ كُلَّمَا بَرَدَتْ أُعِيدَتْ لَهُ فِي يَوْمٍ كَانَ
مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ حَتَّى يُقْضَى بَيْنَ الْعِبَادِ
فَيَرَى سَبِيلَهُ إِمَّا إِلَى الْجَنَّةِ وَإِمَّا إِلَى النَّارِ
Tidak ada seorang pun pemilik emas dan perak yang tidak menunaikan
zakatnya, kecuali nanti pada hari Kiamat dia akan dibuatkan
lempengan-lempengan dari api, kemudian dipanaskah di atas api. Lempengan
itu digunakan untuk menyetrika bagian samping tubuh, kening dan
punggungnya. Tatkala lempengan itu mulai mendingin, akan dikembalikan
(untuk dipanaskan lagi). (Kejadian ini) berlangsung selama lima puluh
ribu tahun, sampai semua hamba selesai diadili. Lalu dia akan melihat
jalan, mungkin ke surga atau mungkin ke neraka.
Setelah menyimak nash-nash di atas, semestinya kita takut dengan
ancaman-ancaman tersebut. Tunaikanlah zakat dengan penuh amanah, dan
berikanlah kepada yang berhak menerimanya, tidak asal mengerjakan. Harta
zakat jangan digunakan untuk kepentingan yang lain. Kita berharap,
semoga zakat yang kita bayarkan diterima Allah Azza wa Jalla.
Adapun jenis ibadah kedua yang ada pada bulan ini, yaitu puasa
Ramadhan. Ibadah ini, juga merupakan salah satu rukun Islam. Manfaat
puasa telah dijelaskan oleh Allah k dalam al Qur`an surat al Baqarah/2
ayat 183, yaitu agar kita menjadi orang yang bertaqwa.
Itulah hakikat tujuan puasa, yaitu agar kita menjadi orang yang
bertaqwa kepada Allah Azza wa Jalla. Yakni dengan menjalankan
perintah-perintahNya dan menjauhi laranganNya. Maka seorang muslim
semestinya melaksanakan yang telah menjadi kewajibannya. Dalam
menjalankan puasa, seorang muslim juga dituntut untuk menjauhi hal-hal
yang diharamkan , seperti berkata dusta, ghibah (menggunjing) dan
lainnya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta, maka Allah tidak butuh pada puasanya. [HR Bukhari-Muslim].
Hadits ini menunjukkan, orang yang berpuasa, sangat ditekankan untuk
meninggalkan perbuatan-perbuatan yang diharamkan ini. Mengapa? Karena
sangat berpengaruh terhadap puasa yang sedang dijalankan.
Namun amat disesalkan, banyak kaum Muslimin, ketika menjalankan
ibadah puasa pada bulan ini, keadaannya tidak berbeda antara saat
berpuasa dan tidak puasa. Ada di antaranya yang tetap saja menganggap
remeh kewajiban-kewajiban, atau tetap saja melakukan perbuatan-perbuatan
yang diharamkan. Sungguh sangat disesalkan. Seorang mu’min yang
berakal, ia tidak akan menjadikan hari-hari puasanya sama dengan
hari-hari yang lain. Pada saat berpuasa, ia akan lebih bertaqwa kepada
Allah, dan lebih bersemangat menjalankan perintah.
Semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan kita termasuk orang-orang
menjalankan ibadah puasa dengan benar, dan semoga puasa yang kita
lakukan diterima Allah Azza wa Jalla.
Jenis ibadah yang ketiga dalam bulan Ramadhan, yaitu ibadah shalat
tarawih. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat mengajurkan
ibadah ini. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan dalam
sabdanya :
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Orang yang melaksanakan qiyam ramadhan (tarawih) karena iman dan
ingin mendapatkan balasan, maka dia akan diampuni dari dosanya. (HR
Bukhari-Muslim).
Qiyam Ramadhan ini juga mencakup shalat-shalat sunat pada malam-malam
Ramadhan dan shalat tarawih. Oleh karena itu, seharusnya kita
memperhatikan dan senantiasa menjaganya. Kita laksanakan dengan penuh
antusias bersama imam, dan tidak meninggalkan imam. Demikian ini karena
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda :
مَنْ قَامَ مَعَ الْإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةٍ
Barangsiapa shalat bersama imam sampai imam itu selesai, maka dituliskan baginya shalat satu malam.
Adapun kepada para imam yang menjadi imam dalam shalat terawih,
hendaknya bertaqwa kepada Allah k dalam menjalankannya. Seorang imam
hendaklah tetap menjaga thuma’ninah dan dengan perlahan-perlahan,
sehingga para ma’mum memiliki kesempatan untuk menjalankan hal-hal yang
diwajibkan atau disunatkan, sesuai dengan kemampuannya.
Sungguh, pada masa sekarang ini, kita melihat fenomena yang amat
menyedihkan. Ada di antara para imam yang melaksanakan shalat tarawih
secara cepat, sehingga meninggalkan thuma’ninah. Padahal, thuma’ninah
merupakan salah satu rukun shalat. Pelaksanaan ibadah shalat yang tidak
memperhatikan thuma’ninah adalah haram. Hal ini disebabkan : Pertama,
karena ia meninggalkan thuma’ninah. Kedua, meskipun tidak sampai
meninggalkan thuma’ninah, akan tetapi perbuatan imam tersebut telah
menyebabkan orang-orang yang ma’mum kepadanya merasa kelelahan, dan
tidak bisa melaksanakan yang seharusnya mereka lakukan. Dan perlu
diketahui, orang yang menjadi imam dalam shalat, tidaklah sama dengan
shalat sendirian. Seorang imam wajib memperhatikan para ma’mumnya,
menunaikan amanah yang ada di pundaknya, serta melaksanakan shalat
sebagaimana mestinya.
Para ulama menyebutkan, seorang imam dimakruhkan untuk mempercepat
shalat, sehingga menyebabkan ma’mum tidak bisa melaksanakan hal-hal yang
disunatkan. Lalu bagaimana kalau sang imam mempercepat shalatnya,
sehingga para ma’mum tidak bisa melaksanakan hal-hal yang diwajibkan?
Terakhir, kami nasihatkan kepada diri kami sendiri, juga kepada kaum
Muslimin, hendaklah kita bertaubat dan kembali ke jalan Allah Azza wa
Jalla, melaksanakan ketaatan-ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala
sesuai dengan kemampuan, baik pada bulan Ramadhan maupun di luar
Ramadhan.
(Diangkat dari Ahkamus Shiyam)
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 068/Tahun X/1427/2006M
Diposting oleh Unknown di 02.40 1 komentar
13 Akhlak Utama Salafus Shalih
Ahlus Sunnah wal Jama’ah atau Salafush Sholih (generasi
terbaik dari umat Islam) bukan hanya mengajarkan prinsip dalam
beraqidah saja, namun Ahlus Sunnah wal Jama’ah juga bagaimanakah
berakhlaq yang mulia.
Dalam suatu hadits shahih, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memanjatkan do’a,
Maka sungguh sangat aneh jika ada yang mengklaim dirinya sebagai Ahlus Sunnah, namun jauh dari akhlaq yang mulia. Jika ia menyatakan dirinya mengikuti para salaf (generasi terbaik umat ini), tentu saja ia tidak boleh mengambil sebagian ajaran mereka saja. Akhlaqnya pun harus bersesuaian dengan para salaf. Namun saying seribu sayang, prinsip yang satu inilah yang jarang diperhatikan. Kadang yang menyatakan dirinya Ahlus Sunnah malah dikenal bengis, dikenal kasar, dikenal selalu bersikap keras. Sungguh klaim hanyalah sekedar klaim. Apa manfaatnya klaim jika tanpa bukti?
Di antara bukti pentingnya akhlaq di sisi para salaf –Ahlus Sunnah wal Jama’ah-, mereka menjadikan masalah akhlaq sebagaiushul (pokok) aqidah dan mereka memasukkannya dalam permasalahan aqidah. Di antara ajaran akhlaq tersebut adalah:
[Pertama: Selalu mengajak pada yang ma’ruf dan melarang dari yang mungkar]
Ahlus Sunnah mengajak pada yang ma’ruf (kebaikan) dan melarang dari kemungkaran. Mereka meyakini bahwa baiknya umat Islam adalah dengan tetap adanya ajaran amar ma’ruf yang barokah ini. Perlu diketahui bahwa amar ma’ruf merupakan bagian dari syariat Islam yang paling mulia. Amar ma’ruf inilah yang merupakan sebab terjaganya jama’ah kaum muslimin. Amar ma’ruf adalah suatu yang wajib sesuai kemampuan dan dilihat dari maslahat dalam beramar ma’ruf. Mengenai keutamaan amar ma’ruf nahi mungkar, Allah Ta’ala berfirman,
Diposting oleh Unknown di 02.36 0 komentar
Total Tayangan Halaman
Supported
Daftar Blog Saya
Entri Populer
-
HOTELPONDOK BENOWO INDAH Jalan PBI Benowo SURABAYA We are a growing company, currently need a person as a secretary. Requiremen...
-
TUGAS MAKALAH BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN INVESTASI OBLIGASI DAN REKSADANA Disusun Oleh: NAMA: JIHAN CANDRA PRATAMA NIM:...
-
JADWAL PERSEBAYA 1927 IPL PEKAN 1, Minggu (24/2) - Persebaya vs Bontang FC PEKAN 2, Sabtu (2/3) - PSIR vs Persebaya PEKAN 3, Rabu (6/3...
-
BANYAK yang bilang kalau supporter adalah pemain ke-12 dalam suatu tim Sepak bola. Hal ini memang bukan tanpa alasan, karena supporter ...
-
Semakin serius untuk mengembangkan kemampuan kendaraannya, datang ke bengkel udah ada sakelar On-Off di handle bar setang motornya, apaan ...
-
BAB I Standar Kompetensi : Kemampuan menganalisis hakikat bangsa dan negara serta menentukan sikap positif terhadap Negara Kesat...
-
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang sebuah organisasi mempunyai budaya masing-masing. Ini menjadi salah satu pembeda antara s...
-
Di temukan kerangka manusia “jaman dulu” yang memiliki ukuran yang sangat besar, apakah ini yang disebut dengan raksasa?. kira-kira kerangk...
-
AKUNTANSI DAN MANAJEMEN Akuntansi keuangan adalah bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan penyiapan laporan keuangan untuk pihak ...
-
Antisipasi menyebarnya serangga tomcat ke beberapa wilayah di Sidoarjo para warga mulai memasang alat electronic untuk pengusir serangga. ...