WELCOME TO CANDRA PRATAMA JIHAN BLOG

Selamat membaca isi dari bloger ini.Mungkin ada yang bermanfaat di dalam bloger ini...

.......GOOD LUCK......

Selasa, 13 Desember 2011

MARCO SIMONCELLI

MENGENANG KISAH DAN AKSI SIMONCELLI

 Mengenang Kisah dan Aksi Simoncelli Sepanjang 2011
Tewasnya Marco Simoncelli tentu menyisakan duka mendalam bagi seluruh insan dan pecinta MotoGP. Sederet kenangan, termasuk sejumlah kecelakaan yang dialami pembalap San Carlo Honda Gresini itu menjadi catatan tersendiri.
Sejak promosi ke pentas MotoGP pada musim 2010, Simoncelli memang dikenal sebagai pembalap yang berani mengambil risiko di lintasan sampai terjatuh berkali-kali. Super Sic -julukan Simoncelli- bahkan digadang-gadang bakal menjadi titisan pemegang tujuh gelar juara dunia MotoGP, Valentino Rossi.
Sepanjang musim 2011, Simoncelli tercatat setidaknya mengalami tujuh kecelakaan. Bahkan, beberapa di antaranya menyebabkan dia gagal menyentuh garis finis. Berikut catatan kecelakaan pembalap asal Italia sepanjang 2011:
1. MotoGP Spanyol, 3 April 2011
Pada balapan seri 2 musim ini, Simoncelli gagal finis lantaran terjatuh saat sedang memimpin balapan di trek basah Sirkuit Jerez. Tak hanya Simoncelli, tujuh pembalap lainnya juga tergelincir, termasuk insiden yang melibatkan Valentino Rossi dengan Casey Stoner.
2. MotoGP Portugal, 1 Mei 2011
Simoncelli terjatuh di Sirkuit Estoril saat memasuki tikungan keempat di lap pertama. Kala itu, ia mengakui salah perhitungan dengan kondisi ban yang suhunya dinilai masih terlalu rendah. Simoncelli jatuh karena menambah kecepatan saat motornya cenderung miring ke kiri. Ia pun tidak dapat menuntaskan balapan.
3. MotoGP Prancis, 15 Mei 2011
Insiden di Sirkuit Le Mans kali ini melibatkan pembalap Repsol Honda, Dani Pedrosa. Tercatat saat balapan menyisakan 10 lap, Simoncelli berusaha menyalip Pedrosa demi merebut posisi terdepan. Namun, upaya Super Sic berujung pada kecelakaan, hingga menyebabkan Pedrosa cedera bahu cukup parah.
Kala itu, Pedrosa tampak sangat geram lantaran gagal menyelesaikan balapan. Sementara itu, Simoncelli bisa melanjutkan balapan dan finis di urutan kelima. Saking kesalnya, Pedrosa bahkan enggan menyambut jabatan tangan Simoncelli, saat keduanya kembali bertemu jelang MotoGP Italia.
4.MotoGP Inggris, 12 Juni 2011
Di seri keenam ini, balapan kembali berlangsung di atas trek basah Sirkuit Silverstone. Simoncelli tak mampu menghindari selip ban, padahal kala itu ia tengah meilntas di trek lurus, sesaat sebelum menikung. Untuk kali ketiga di musim 2011, Simoncelli gagal menyelesaikan balapan.
5. MotoGP Belanda, 25 Juni 2011
Jika sebelumnya melibatkan Pedrosa di GP Prancis, kali ini insiden jatuhnya Simoncelli menyeret pembalap Yamaha, Jorge Lorenzo. Insiden di Sirkuit Assen tersebut terjadi di tikungan, saat balapan baru berlangsung satu lap. Meskipun terjatuh, keduanya masih bisa melanjutkan balapan, dimana Lorenzo finis di urutan keenam dan Simoncelli di peringkat sembilan.
6. MotoGP Amerika Serikat, 25 Juli 2011
Lagi-lagi, kecelakaan tunggal dialami Simoncelli di seri ke-10 musim ini. Super Sic gagal melanjutkan balapan setelah jatuh di lap ketujuh saat dia sedang berada di posisi lima. Ini merupakan kali keempat Simoncelli batal menyentuh garis finis.
7. MotoGP Malaysia, 23 Oktober 2011
Setelah deretan insiden di atas, Simoncelli mengalami kecelakaan tragis yang merenggut nyawanya. Saat balapan di Sirkuit Sepang baru memasuki lap kedua, Simoncelli terjatuh di tikungan 11. Benturan hebat dengan dua pembalap di belakangnya, Colin Edwards dan Valentino Rossi, tak mampu dihindari. Sempat terkapar di lintasan, dengan keadaan tanpa helm, nyawa Super Sic tak tertolong.
Simoncelli menghembuskan napas terakhir di usia sangat muda, tepatnya 24 tahun 9 bulan 3 hari. Sepanjang dua musim berkiprah di MotoGP, juara dunia kelas 250cc pada 2008 ini belum sekalipun mencicipi manisnya mengangkat trofi di atas podium tertinggi.
Raihan terbaik Super Sic hanya saat meraih podium di posisi 3 MotoGP Republik Ceko pada 14 Agustus lalu, dan ketika mengamankan posisi runner-up di Sirkuit Phillip Island, Australia pada 16 Oktober 2011.

 KUTIPAN UCAPAN DUKA
 Kutipan Ucapan Duka Cita Atas kematian Simoncelli: Kematian Marco Simoncelli akibat kecelakaan maut di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (23/10/11), menyisakan duka yang sangat dalam bagi para pelaku olahraga balap di dunia. Ungkapan bela sungkawa datang dari berbagai kalangan, mulai dari mereka yang berkecimpung di arena balap motor hingga balap mobil.
Berikut kutipan pernyataan mereka yang berdukacita akibat kematian Simoncelli:
- Nicky Hayden, pebalap Ducati MotoGP “Terkadang hidup ini sungguh tak masuk akal… RIP (Rest In Peace) #58 – nomor milik Simoncelli, engkau selalu merupakan seorang bintang di dalam dan di luar trek. Kami akan selalu merindukanmu.”
- Tim Suzuki MotoGP
“Semua di Rizla Suzuki sangat terpengaruh oleh kejadian tragis hari ini, dan kami mengirimkan rasa duka cita yang besar kepada keluarga Marco dan teman-temannya atas kehilangan yang amat besar ini.”
- Mark Webber, pebalap Red Bull Racing Formula 1
“RIP Marco. Seorang bakat spesial yang akan selalu dirindukan…”
- Chaz Davies, juara World Supersport
“RIP Marco. Olahraga kami sudah kehilangan seorang pebalap hebat dan teman yang hebat. Pikiranku bersama dengan keluarganya. Saya cukup beruntung pernah menjadi rekan setimnya pada tahun 2002. Dia merupakan teman yang menyenangkan dan mengajarkan saya bahasa Italia pertama yang tak bisa terlupakan!”
- Taka Horio, Manajer Umum Bridgestone Motorsport Department
“Hari ini kami hancur. Pikiran dan doa kami bersama keluarga Marco pada kecelakaan yang sungguh mengerikan ini, dan bersama timnya. Kata-kata tak bisa menggambarkan emosi yang kami semua rasakan. Keluarga MotoGP telah kehilangan salah satu bintang yang sedang bersinar, sebuah karakter asli yang sangat besar dan kuat, berkharisma, dan memiliki semangat yang tak terbendung, dan kami semua sudah kehilangan seorang teman yang hebat. Kami bekerja sama dengan Marco pada dua tahun pertamanya di MotoGP, dan jelas bahwa dia adalah seorang pebalap sejati, sesuatu yang dia buktikan lagi dan lagi musim ini. Dia bertarung sampai akhir dan seorang showman. Peningkatannya hanya dalam dua musim menjadi hal yang fantastik untuk disaksikan, dan merupakan bukti kemampuannya, bakat, dan dedikasinya kepada olahraga yang begitu dicintainya. Kami ingat kegigihan dan semangat yang dia tunjukkan saat balapan, dan dia akan sangat, sangat dirindukan.”
- Malcolm Wilson, bos tim Ford World Rally
“Hari ini benar-benar dibayangi oleh kematian tragis Marco Simoncelli pada balapan MotoGP di Malaysia. Marco baru saja mengunjungi M-Sport beberapa minggu lalu untuk menguji Fiesta RS WRC. Dia sangat antusias dan senang berada di mobil itu, dan sekarang kami sangat sedih mendengar berita ini. Belasungkawa kami yang dalam untuk keluarga, teman-teman, dan koleganya.”
- MotoGP
“MotoGP menyampaikan belasungkawa yang dalam kepada keluarga Marco, teman-teman, dan timnya, atas kehilangan yang tragis ini.”
- Tim Williams Formula 1
“Turut berduka cita kepada keluarga dan teman-teman Marco, setelah pebalap MotoGP itu tak kuasa melawan cedera parah yang dialami akibat kecelakaan tragis pagi ini.”
- Heikki Kovalainen, pebalap Lotus Formula 1
“Saya tidak yakin seorang bintang MotoGP, Simoncelli, sudah meninggal dalam kecelakaan ini, seorang pebalap berbakat sudah hilang hari ini.”
- Karun Chandhok, pebalap cadangan Lotus Formula 1
“Pekan yang mengerikan bagi olahraga kami… Baru mendengar Marco Simoncelli sudah terbunuh pada balapan MotoGP hari ini… pebalap berbakat – kehilangan bagi MotoGP.”
- Cal Crutchlow, pebalap Tech 3 Yamaha
“RIP Marco Simoncelli! Seorang pebalap hebat dan menyenangkan. Saya tidak akan melupakan hari ini. Turut berduka cita.”
- Tim Yamaha MotoGP
“Beristirahatlah dalam damai, Sic… kami ucapkan bela sungkawa kepada keluarga dan timmu. Sebuah tragedi.”
- Shuhei Nakamoto, Presiden HRC
“Saya tidak tahu harus bilang apa. Marco adalah orang yang menyenangkan, dan pebalap penuh bakat. Kadang-kadang saya kasar kepadanya, seperti ketika dia meraih podium pertamanya di Brno, ketika saya mengatakan: ‘Podium yang beruntung!’ dan dia begitu marah… tetapi saya ingin memotivasinya. Saya hanya berpikir bahwa ketika dia meraih kemenangan pertama, kami akan merayakannya bersama-sama… Sekarang saya hanya ingin berterima kasih kepada Marco, atas apa yang sudah kamu berikan kepadaku dan ucapan duka citaku kepada keluarganya.”
- Dani Pedrosa, Pebalap Honda MotoGP
“Dalam sebuah tragedi seperti ini, tak ada yang bisa dikatakan. Saya hanya ingin ucapkan bela sungkawa kepada keluarga dan semua orang yang mencintainya. Saya sudah bersama ayahnya dan yang bisa kami lakukan hanya berpelukan, tak ada yang lain. Itu adalah insiden yang fatal, dan semua orang di paddock masih shock. Kadang kala kami sendiri lupa bagaimana bahayanya olahraga ini, dan ketika anda kehilangan, maka sudah tak ada artinya. Jelas, bahwa kami semua melakukan yang kami suka, apa yang kami cintai, tetapi pada hari-hari seperti hari ini, tak ada yang bisa dikatakan.”
- Andrea Dovizioso, pebalap Honda MotoGP
“Dalam situasi ini, kata-kata tampaknya tidak sesuai. Saya memikirkan keluarga Marco dan semua orang yang sayang kepadanya, khususnya ayah dan ibunya. Saya juga punya anak, dan apa yang terjadi hari ini adalah situasi paling sulit yang dapat Anda bayangkan. Saya melihat gambar dan sangat terkejut: saat balapan Anda bertarung dan mendorong keras, dan bencana sering muncul di sekitar tikungan. Marco adalah pebalap yang kuat dan dia selalu mendorong keras. Kami membalap bersama sejak kecil, saya melihatnya selalu mendorong secara maksimal, dia sering jatuh, tetapi tanpa cedera besar, dia tampak tak terkalahkan. Apa yang terjadi hari ini tampaknya tidak mungkin.”
- Casey Stoner, juara dunia MotoGP dan pebalap Honda MotoGP
“Saya terpukul dan sedih kehilangan Marco. Ketika hal seperti ini terjadi, mengingatkan bahwa betapa berharganya hidup ini, dan membuatku merasa sakit. Yang bisa kukatakan adalah turut prihatin dan duka cita kepada keluarga Marco.”
- Jenson Button, pebalap McLaren Formula 1
“RIP Marco… Seorang pebalap berbakat telah hilang. Duka citaku kepada keluarganya, teman-teman, dan semua orang di MotoGP. Kadang-kadang olahraga motor bisa menjadi kejam…”
- Jorge Lorenzo, pebalap Yamaha MotoGP
“Saya tidak tahu harus berkata apa pada hari seperti ini… Saya hanya tahu bahwa kami akan merindukanmu

 MENGENANG SIMONCELLI

Mengenang Pembalap Marco Simoncelli Mengenang Pembalap Marco Simoncelli
Marco Simoncelli meninggal dalam sebuah kecelakaan yang menimpanya di balapan GP Malaysia, Minggu (23/10). Nasib tragis harus diterima pembalap Honda tersebut.
Simoncelli  setelah dibawa ke rumah sakit dan sempat mendapat pertolongan dari tim medis. Namun, pembalap dengan rambut kribo itu tidak dapat diselamatkan. Kecelakaan Simoncelli juga melibatkan dua pembalap lainnya, Colin Edwards dan sahabatnya, Valentino Rossi.
Kecelakaan terjadi di lap kedua dimana Simoncelli terjatuh dari motornya di sebuah tikungan. Simoncelli jatuh di tengah sirkuit dan terlindas dua pembalap lainnya, Colin Edwards dan Valentino Rossi. Simoncelli menderita luka serius di dada, kepala dan leher.
Marco Simoncelli lahir di Cattolica, 20 Januari 1987. Gelar perdana Simoncelli di kelas 125cc terjadi di tahun 2004 ketika memulai dari pole position di GP Spanyol. Dua tahun kemudian, pembalap flamboyan ini naik kelas dari 125cc ke 250cc. Ia bergabung dengan tim Gilera. Simoncelli berhasil menjadi juara dunia di tahun 2008.
Tahun 2010, Simoncelli mulai masuk ke MotoGP dengan membela tim Honda Gressini. Nama Simoncelli semakin terkenal ketika pada bulan Mei lalu, ia sempat terlibat kecelakaan kontroversial dengan Dani Pedrosa. Dalam GP Prancis itu, Simoncelli dituduh Pedrosa melakukan gerakan/manuver ilegal sehingga membuat Pedrosa terjatuh dan menderita luka parah di tulang bahunya.
Prestasi terbaik Simoncelli adalah ketika berhasil naik podium di GP Australia pekan lalu. Di GP Australia itu sekaligus menasbihkan Casey Stoner sebagai juara dunia. Baru saja menikmati naik ke podium, Simoncelli harus meregang nyawa di GP Malaysia. Ironisnya, sirkuit Sepang adalah tempat dimana Simoncelli meraih gelar juara dunia 250 cc tahun 2008 lalu dan sirkuit ini juga yang menjadi akhir perjalanan Simoncelli di dunia fana ini.

SIMONCELLI SENASIB DENGAN DAIJIRO KATO

Marco Simoncelli menjadi pembalap MotoGP kedua, setelah Daijiro Kato, yang tewas pada ajang MotoGP. Dua pembalap itu sendiri diketahui sama-sama pernah membela Gresini.
Super Sic, julukan Simoncelli, meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan di sikuit Sepang, Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu, 23 Oktober 2011. Saat itu dia terjatuh di lap 2 pada tikungan 11 saat berusaha menyalip Alvaro Bautista.
Rider 24 tahun tersebut mengambil arah terlalu dalam sehingga membuat bagian depan motornya sulit dikendalikan. Setelah terjatuh, tubuh Simoncelli menghantam motor milik Collin Edwards yang berada di belakang.
Balapan sendiri akhirnya dibatalkan oleh panitia penyelanggara usai kejadian tragis itu. Mereka beralasan tim medis sedang fokus menangani Simoncelli.
Beberapa saat kemudian, panitia kembali mengabarkan bahwa Simoncelli telah tutup usia tepat pukul 16.56 waktu setempat akibat cedera serius di kepala, bahu serta perut. Sebelumnya dia sempat dilarikan ke rumah sakit, namun sayang nyawa pemuda asal Italia itu tetap tidak bisa diselamatkan.
Senasib dengan Simoncelli, Kato meninggal dunia karena kecelakaan dahsyat seri MotoGP Jepang pada 2003 silam. Dia menabrak dinding pembatas lintasan sehingga membuat motor yang dikendarai hancur berkeping-keping.
Kato sendiri membela Gresini sejak 2002. Sama seperti Simoncelli, Kato juga meninggal pada tahun keduanya bersama Gresini sekaligus ajang MotoGP.

 SELAMAT JALAN SIMONCELLI

 Selamat Jalan SimoncelliDunia balap motor harus kehilangan satu pebalap berbakat, yaitu Marco Simoncelli. “Supersic” meninggal dunia akibat kecelakaan tragis di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (23/10/11), saat balapan baru berlangsung dua lap.
Simoncelli, yang sedang bertarung memperebutkan posisi keempat dengan pebalap Rizla Suzuki, Alvaro Bautista, kehilangan kendali di Tikunga 11, sehingga jatuh. Tetapi, dia dan motornya justru terseret ke jalur milik pebalap Yamaha Tech 3, Colin Edwards, dan pebalap Ducat, Valentino Rossi.
Kecelakaan horor pun tak terelakkan. Motor Edwards menghantam kepala Simoncelli sehingga helm pebalap Gresini Honda tersebut terlepas, dan Edwards pun sempat menghantam motor Rossi, sehingga terjadi tabrakan beruntun. Edwards jatuh di luar trek dan mengalami dislokasi bahu, dan Rossi selamat karena mampu mengendalikan motor meskipun hanya mengalami sedikit kerusakan pada Desmosedici GP11.1 tunggangannya.
Akibat kecelakaan tersebut, Simoncelli langsung menggelepar di atas trek dan tidak bergerak sama sekali. Bendera merah pun langsung dikibarkan, tanda balapan untuk sementara harus dihentikan – selang beberapa saat panitia lomba mengumumkan balapan dibatalkan.
Simoncelli langsung dilarikan ke pusat medis sirkuit. Tetapi, cedera parah yang diderita pebalap berusia 24 tahun asal Italia ini membuatnya tak kuasa bertahan, dan mengembuskan nafas terakhir pada pukul 16.56 waktu setempat.
Kepergian Simoncelli membuat dunia balap motor MotoGP kehilangan pebalap berbakat, yang diprediksi bakal merajai kelas premier ini. Pasalnya, Simoncelli termasuk pebalap yang sangat kompetitif, dan itu sudah diperlihatkan sejak masih di kelas paling rendah, 125cc.
Simoncelli melakukan debutnya di kelas 125cc pada musim 2002, dan merajai GP Spanyol pada 2004 dan 2005, sebelum naik ke kelas 250cc pada musim 2006 bersama tim Gilera. Pada musim 2008, si jabrik ini merengkuh gelar juara dunia setelah mengalahkan rivalnya dari Spanyol, Alvaro Bautista.
Musim berikutnya, Simoncelli memutuskan bertahan di kelas 250cc, untuk mempertahankan gelar. Tetapi dia gagal melakukannya, karena harus puas menempati peringkat ketiga, karena kalah bersaing dengan Hiroshi Aoyama, yang menjadi rekan setimnya di MotoGP.
Dalam debutnya di kelas MotoGP pada musim lalu, Simoncelli sudah menunjukkan tanda-tanda bakal kompetitif. Sebagai seorang rookie, dia berhasil menarik perhatian dengan hasil terbaik adalah finis di posisi keempat pada GP Portugal, dan pada klasemen akhir berada di peringkat kedelapan.
Di musim 2011 ini, sinar Simoncelli semakin terang, meskipun dia kerab mendapat kritikan akibat gaya membalapnya yang sangat agresif. Sejak latihan pra-musim hingga balapan resmi, Simoncelli selalu bersaing di barisan depan. Dia pun berhasil menempati pole position di Catalunya dan Assen, dan enam kali berturut-turut start dari barisan depan.
Sayang, semua hasil fantastis pada latihan bebas dan kualifikasi tak bisa dikonversi menjadi juara atau pun minimal finis di podium. Pasalnya, dia kerab mengalami kecelakaan karena jatuh ataupun tabrakan.
Meskipun demikian, Simoncelli tak kenal menyerah. Dia akhirnya mewujudkan impian untuk naik podium MotoGP, ketika finis di urutan ketiga GP Republik Ceko. Hasil terbaik yang diraihnya adalah ketika finis di urutan kedua di GP Australia, akhir pekan lalu.
Atas prestasinya yang mengesankan itu, tim Honda langsung menyodorkan kontrak baru kepadanya, sehingga dia akan tetap membela Gresini pada MotoGP 2012, yang menggunakan mesin 1.000cc. Simoncelli akan mendapatkan mesin dengan spesifikasi seperti tim pabrik.
Namun nasib berkata lain. Simoncelli, yang baru satu kali merasakan motor 1.000cc usai GP Jepang awal Oktober lalu, meninggal dunia akibat kecelakaan di GP Malaysia. Dia jatuh saat balapan baru berlangsung dua lap, dan tergelincir ke jalur Edwards dan Rossi, sehingga kepalanya dilindas motor Edwards. Selamat jalan Simoncelli!

0 komentar:

Total Tayangan Halaman

Template by : kendhin x-template.blogspot.com