WELCOME TO CANDRA PRATAMA JIHAN BLOG

Selamat membaca isi dari bloger ini.Mungkin ada yang bermanfaat di dalam bloger ini...

.......GOOD LUCK......

Rabu, 14 Maret 2012

Indonesia Negara Terkorup No 1

Korupsi telah menjadi masalah yang sangat serius di Indonesia. Di tingkat regional Asia dan Asia Pasifik, Indonesia selalu menduduki peringkat teratas sebagai negara paling korup. Political and Economy Risk Consultancy (PERC), sebuah lembaga konsultan independen yang
berbasis di Hongkong, menempatkan Indonesia pada posisi sebagai negara juara korupsi di Asia selama sepuluh tahun lebih secara berturut-turut.


 
Grafik 2.1. di atas menggambarkan peringkat korupsi Indonesia dibandingkan dengan sejumlah negara lainnya yang disurvei pada tahun 2006. Rentang skor dari 0 sampai 10, dimana skor 0 mewakili posisi yang terbaik, sedangkan skor 10 merupakan posisi yang terburuk. Pada tahun 2006, Indonesia memiliki skor 8,16 yang berarti skor tertinggi yang mendekati angka sempurna sebagai negara paling korup di Asia.
Setiap tahun, PERC melakukan survei di sejumlah negara Asia untuk mendapatkan gambaran mengenai kecenderungan praktek korupsi yang terjadi di negara-negara tersebut. Dalam hal ini, PERC bertanya kepada responden mengenai kondisi dimana mereka bekerja, sekaligus juga menilai kondisi negara asalnya masing-masing. Metode ini digunakan agar dapat menghasilkan data perbandingan antar negara (cross country comparison) sehingga survei ini dapat dimanfaatkan untuk mengevaluasi bagaimana persepsi tentang korupsi terhadap sebuah negara yang berubah seiring waktu.
Berdasarkan survei PERC di atas, maka dunia internasional memiliki persepsi yang sangat buruk terhadap Indonesia sebagai negara yang paling korup. Citra negatif yang sangat melekat ini tentu saja telah membuat malu pada indvidu sebagai warga negara dan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Indonesia telah menjadi negara terkorup pada tingkat regional maupun internasional.
Data PERC menyebutkan bahwa selama 10 tahun lebih, sejak 1997-2006, dan hingga 2011 ini, tingkat korupsi di Indonesia tidak mengalami perbaikan secara signifikan. Indonesia selalu berada pada peringkat teratas dalam praktek korupsi, sehingga selalu berada di atas rata-rata korupsi negara-negara lain. Berikut ini grafik yang menunjukkan perkembangan tingkat korupsi di Indonesia yang tidak mengalami perbaikan secara signifikan
Grafik 2.1. di atas menggambarkan peringkat korupsi Indonesia dibandingkan dengan sejumlah negara lainnya yang d
isurvei pada tahun 2006. Rentang skor dari 0 sampai 10, dimana skor 0 mewakili posisi yang terbaik, sedangkan skor 10 merupakan posisi yang terburuk. Pada tahun 2006, Indonesia memiliki skor 8,16 yang berarti skor tertinggi yang mendekati angka sempurna sebagai negara paling korup di Asia.
Setiap tahun, PERC melakukan survei di sejumlah negara Asia untuk mendapatkan gambaran mengenai kecenderungan praktek korupsi yang terjadi di negara-negara tersebut. Dalam hal ini, PERC bertanya kepada responden mengenai kondisi dimana mereka bekerja, sekaligus juga menilai kondisi negara asalnya masing-masing. Metode ini digunakan agar dapat menghasilkan data perbandingan antar negara (cross country comparison) sehingga survei ini dapat dimanfaatkan untuk mengevaluasi bagaimana persepsi tentang korupsi terhadap sebuah negara yang berubah seiring waktu.
Berdasarkan survei PERC di atas, maka dunia internasional memiliki persepsi yang sangat buruk terhadap Indonesia sebagai negara yang paling korup. Citra negatif yang sangat melekat ini tentu saja telah membuat malu pada indvidu sebagai warga negara dan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Indonesia telah menjadi negara terkorup pada tingkat regional maupun internasional.
Data PERC menyebutkan bahwa selama 10 tahun lebih, sejak 1997-2006, dan hingga 2011 ini, tingkat korupsi di Indonesia tidak mengalami perbaikan secara signifikan. Indonesia selalu berada pada peringkat teratas dalam praktek korupsi, sehingga selalu berada di atas rata-rata korupsi negara-negara lain. Berikut ini grafik yang menunjukkan perkembangan tingkat korupsi di Indonesia yang tidak mengalami perbaikan secara signifikan

Pada Grafik di atas terlihat jelas bahwa selama kurun 10 tahun, sejak 1997-2006, kondisi praktek korupsi di Indonesia tidak banyak mengalami perubahan secara signifikan.  Pada kurun waktu tahun 2004-2006 terlihat ada sedikit perbaikan, walaupun masih berada jauh dibawah rata-rata skor di negara-negara Asia lainnya. Bahkan pada kurun waktu antara tahun 1999 hingga tahun 2002, korupsi di Indonesia menyentuh angka absolut (angka 10), yang berarti praktek korupsi pada kurun waktu tersebut dianggap sudah terlalu sangat parah, sangat memprihatinkan dan sangat melampaui batas-batas yang bisa ditolerir.
Pada dua tahun terakhir, posisi Indonesia sebagai negara paling korup di Asia dan dunia masih tetap saja melekat. Indeks korupsi menurut Transparansi Internasional (TI) berada pada angka 2,8 dengan ranking 110 dari 178 negara pada tahun 2009 dan angka 2,8 dengan ranking 110 dari 180 negara terkorup pada tahun 2010. Kurun waktu dua tahun yang tidak terjadi perubahan atas kondisi praktek korupsi di Indonesia.
Sementara itu, dalam rilis terbarunya PERC masih menempatkan Indonesia sebagai juara pertama negara terkorup di kawasan Asia Pasifik. Negara-negara yang disurvei adalah negara yang memiliki kemajuan ekonomi cukup pesat di kawasannya dalam beberapa tahun terakhir. Dalam survei tersebut terungkap bahwa Indonesia memiliki indeks persepsi 8,32 pada tahun 2009, dan meningkat menjadi 9,10 pada tahun 2010. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai negara terkorup di kawasa Asia Pasifik di bawah Vietnam dan Filipina.
Berikut ini adalah daftar peringkat korupsi selengkapnya negara-negara Asia Pasifik yang disurvei oleh PERC pada tahun 2010.

Peringkat

Nama Negara
Keterangan
1
Indonesia
Terkorup
2
Kamboja
Korup
3
Vietnam
Korup
4
Filipina
Korup
5
Thailand

6
India

7
China

8
Taiwan

9
Korea

10
Macau

11
Malaysia

12
Jepang

13
Amerika Serikat
Bersih
14
Hongkong
Bersih
15
Australia
Bersih
16
Singapura
Bersih
Sedikit Berubah, Tapi Kalah Jauh Secara Regional

Bila dalam berbagai kesempatan Presiden SBY dan tim periangnya seperti Ruhut Sitompul cs selalu ‘mencuri’ hati rakyat dengan kata-kata puji-pujian sosok SBY dalam memberantas korupsi, maka fakta sesungguhnya tidaklah secerah dan sebening serta semanis kata-kata  yang sering mereka lontarkan. Selain KPK, selama ini pemberantasan korupsi berjalan ditempat, bahkan semakin mengganas di daerah-daerah. Hanya beberapa instansi pemerintah yang menerapkan kebijakan non-koruptif yang tegas, sementara mayoritas instansi lain masih mengasah ‘kemahiran’ dalam merekayasa anggaran.
Tabel Peningkatan Indeks Persepsi Korupsi (IPK/CPI) Indonesia 2001-2009 (selengkapnya)

Tahun Survei Nilai IPK Indonesia Sumber TI
2001 1.9 CPI 2001
2002 1.9 CPI 2002
2003 1.9 CPI 2003
2004 2.0 CPI 2004
2005 2.2 CPI 2005
2006 2.4 CPI 2006
2007 2.3 CPI 2007
2008 2.6 CPI 2008
2009 2.8 CPI 2009
Meskipun data yang disampaikan Transfarency Internasional menunjukkan adanya sedikit peningkatan persepsi pemberantasan korupsi di Indonesia, namun sesungguhnya hal ini lebih ditriger oleh lembaga KPK. Hal dapat kita lihat bahwa lembaga-lembaga terkorup justru berasal dari lembaga Kepolisian, Kejaksaan dan DPR (5 Lembaga Publik Terkorup 2008).
Merujuk hal ini, maka dapat dijelasin bahwa meskipun terjadi peningkatan persepsi pemberantasan korupsi di Indonesia, namun secara regional pemberantasan korupsi Indonesia berjalan mandeg dibanding negara-negara tetangga. Salah satu permasalahan utama adalah reformasi birokrasi yang berjalan mandeg. Reformasi birokrasi di pemerintahan dan lembaga penegak hukum sekilas hanya lips service semata. Tidak ada perubahan mendasar, kecuali perubahan dikulitnya.
 
Derap langkah penegakkan hukum di Indonesia seakan terhenti. Hal itu salah satunya dikarenakan masih banyaknya prilaku koruptif yang ditonjolkan pejabat Indonesia. Ketua Mahkamah Konstitusi M Mahfud MD dalam diskusi ‘Akar-akar Mafia Peradilan di Indonesia (18 Feb 2010) mengatakan bahwa , “Hampir semua pejabat itu korupsi,”.
Hal ini dikarenakan birokrasi penegakkan hukum di Indonesia yang masih buruk. Sehingga memberi peluang para pejabat untuk melakukan korupsi. Dan ironisnya, belum ada satu pun Presiden yang mampu memperbaikinya, termasuk Pres. SBY. Inilah kenapa korupsi banyak terjadi bahkan menjamur di berbagai level.
Catatan akhir :
Dalam berbagai event, kita sangat mengharapkan dapat meraih peringkat nomor satu. Namun prestasi yang satu ini sangat memalukan, karena Indonesia berdiri nomor 1 sebagai negara terkorup dari 16 negara dengan ekonomi sentral kawasan. Sudah saatnya, segenap bangsa mulai bercermin diri. Mulai memperbaiki diri, memperbaiki birokrasi, memperbaiki mental. Karena sesungguhnya, bukanlah tindakan korupsi itu berbahaya, namun yang lebih berbahaya adalah mental korup itu sendiri. Korup mulai dari materi, waktu, hingga integritas.
Sudah saatnya kita kembali mempelajari pemikiran yang luar biasa para tokoh bangsa yang pernah ada di Indonesia. Salah satunya adalah Wapres I Indonesia sekaligus Proklamator bangsa Indonesia Bung Hatta. Dia mungkin satu-satunya Wapres yang tidak pernah korup secuilpun baik materi maupun mental.  Selama hidupnya Bung Hatta lebih memilih hidup sederhana demi menjaga nama baik bangsa Indonesia. Bung Hatta telah mengorbankan dirinya bagi negeri ini. Dan yang membuat saya begitu respect sama Bung Hatta adalah kisahnya sebagai seorang Wakil Presiden RI yang juga bapak proklamator harus menabung untuk membeli sepatu “bally”, tapi…. hingga akhirnya hayatnya ia harus memendam cita-citanya!

0 komentar:

Total Tayangan Halaman

Template by : kendhin x-template.blogspot.com